Jakarta, ILLINI NEWS – Perkataan orang tua tanpa disadari bisa berdampak signifikan terhadap tumbuh kembang anak. Faktanya, para ahli percaya bahwa orang tua yang beracun dapat menghalangi anak untuk sukses di masa depan.
Berikut 10 ungkapan terlarang yang tidak boleh diucapkan orang tua kepada anak mereka:
1. Kerja Bagus atau Kamu Kuat Banyak orang tua yang suka memuji ketika anaknya berhasil melakukan sesuatu. Namun, siapa sangka pujian seperti ‘kamu anak baik’ atau ‘pekerjaan bagus’ ketika anak berhasil melakukan sesuatu bukanlah hal yang baik untuk diucapkan. Penelitian menunjukkan, kata-kata tersebut bisa membuat anak mengandalkan pujian orang lain, bukan egoismenya sendiri.
Jenn Berman, konsultan parenting dan penulis The A to Z Guide to Raising Happy Kids, mengatakan orang tua sebaiknya memberikan pujian pada saat yang tepat. Ini termasuk menambahkan detail spesifik saat memberikan pujian.
Misalnya, katakan, “Itu sangat membantu. Ibu/Ayah menyukai caramu mencari teman.” Itu tidak hanya mengatakan “Permainan Hebat”.
2. Tindakan adalah kunci kesempurnaan. Kata-kata yang mendorong anak untuk bekerja dapat meningkatkan tekanan untuk sukses atau sukses. Kalimat ini juga bisa diartikan ketika anak sedang lelah karena tidak melakukan olahraga yang berat.
101 Cara Menjadi Orang Tua yang Buruk Olah Raga Joel Fish berkata, “Ungkapan ini menunjukkan bahwa jika Anda melakukan kesalahan, Anda kurang disiplin.”
Orang tua dapat mendorong anaknya untuk bekerja keras agar ia maju dan bangga dengan kemajuannya.
3. Jangan menangis Kata “jangan menangis” digunakan untuk anak yang terluka atau menangis saat terjatuh. Meski pembicaraan ini tidak membantu mereka merasa lebih baik, karena Berman mengatakan anak-anak itu menangis karena tidak bahagia.
Orang tua harus membantu anak-anak memahami dan mengatasi emosi mereka, bukan mengabaikannya. “Cobalah memeluk anak Anda dan cari tahu apa yang mereka rasakan dengan menanyakan apakah mereka ingin hadiah, ciuman, atau keduanya,” katanya.
4. Cepat! “Mendorong anak untuk bergerak terlalu cepat hanya akan meningkatkan stres,” kata Linda Acredelo, penulis Baby Minds. Orang tua bisa mengganti kalimat ‘ayo, cepat selesai’ dengan suara yang sederhana.
“Pernyataan ini menunjukkan bahwa Anda berada di tim yang sama dengan anak laki-laki itu,” kata Acredolo.
5. Ayah/Ibu sedang makan. Orang tua tidak boleh memperlihatkan makanannya di depan anak-anaknya. Pesan ini disampaikan oleh Marc S. Jacobson, profesor pediatri dan patologi di Nassau University Medical Center di East Meadow, New York.
Anak yang melihat orang tuanya menimbang berat badannya setiap hari dan merasa kelebihan berat badan dapat menimbulkan citra tubuh yang tidak sehat.
6. Ayah/ibu tidak bisa. Hindari mengatakan ‘kamu tidak punya uang’ ketika anak Anda meminta mainan mahal. Kalimat ini menunjukkan bahwa orang tua tidak bisa mengontrol uangnya.
Namun, ketika anak ngotot ingin membelinya, orang tua bisa memulai diskusi mengenai penganggaran dan pengelolaan uang.
7. Jangan berbicara secara lisan. Menghindari berbicara dengan orang asing juga bukan hal yang baik untuk dikatakan kepada anak. Pasalnya, Direktur Eksekutif Komisi Nasional Anak Hilang Nancy McBride mengatakan konsep tersebut masih belum jelas bagi anak kecil.
Anak-anak mungkin melihat warna hitam sebagai warna hitam yang buruk. Selain itu, ini mungkin berarti menolak bantuan dari polisi atau petugas pemadam kebakaran yang tidak disebutkan namanya.
Orang tua dapat menyarankan hal-hal seperti, “Jika ada orang asing yang memberimu permen dan mengundangmu pulang, apa yang akan kamu lakukan?”
8. Berhati-hatilah Kata ‘hati-hati’ memang tidak bisa diucapkan kepada anak-anak. Deborah Carlisle Solomon, penulis The Child Who Knows Best, mengatakan kata-kata tersebut akan mengalihkan perhatian anak dari pekerjaan.
Jika Anda takut, Anda bisa mendekap anak Anda erat-erat saat bermain agar ia tidak terjatuh. Tetap tenang saat melihatnya.
9. Anda tidak bisa makan jika Anda belum menghabiskan makanannya. Terkadang orang tua mengancam anaknya untuk menghabiskan makanannya demi mendapatkan makanan atau camilan. Namun David Ludwig, direktur New Balance Foundation for Obesity Prevention di Boston Children’s Hospital dan penulis Ending the Fight, mengatakan kata-kata tersebut meningkatkan nilai makanan dan anak-anak serta mengurangi kepuasan terhadap makanan.
Jadi ubah kalimat Anda menjadi “Pertama, kita makan makanan yang lezat. Lalu, kita bisa menikmati hidangan penutup.”
10. Inilah penolongnya. Dukungan orang tua juga tidak efektif bagi anak. Biarkan anak memecahkan masalahnya sendiri untuk membantunya menjadi mandiri.
“Namun, jika Anda melakukan intervensi sejak dini, hal ini dapat membatasi kemandirian anak,” kata Myrna Shure, profesor psikologi di Drexel University di Philadelphia dan penulis Mindful Parenting.
Orang tua bisa membantu anaknya, tapi menggantinya dengan pemecahan masalah. . Hal ini diungkapkan oleh para peneliti