illini news Orang Tua Wajib Tahu, 10 Cara Ilmiah Membesarkan Anak Agar Pintar

Daftar isi

JAKARTA, ILLINI NEWS – Pastinya semua orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya, termasuk agar ia tumbuh menjadi anak yang cerdas. Hingga saat ini, banyak orang tua yang berpendapat bahwa kecerdasan (IQ) yang tinggi menjadi faktor penentu cerdas dan suksesnya seorang anak di masa depan.

Faktanya, banyak penelitian menunjukkan bahwa hal ini tidak selalu terjadi. Untuk menjadikan anak cerdas dan sehat, orang tua tentunya membutuhkan peran yang lebih besar. Yang lebih penting lagi, orang tua perlu lebih fokus pada proses tumbuh kembang anak.

Menurut Time, berikut 10 hal berbasis sains yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu anak mereka tumbuh cerdas dan sehat.

1. Pastikan anak aktif secara fisik

Peningkatan aktivitas fisik anak berdampak positif terhadap konsentrasi, daya ingat, dan perilakunya di kelas. Faktanya, aktivitas luar ruangan yang membuat anak bergerak dapat meningkatkan kecerdasan, kreativitas, konsentrasi, dan keterampilan perencanaannya, meski mereka tidak mengeluarkan keringat.

Olahraga memengaruhi koneksi saraf otak yang membentuk ingatan dan fungsi eksekutif otak, yang membantu anak merencanakan dan mengarahkan tindakannya. Mereka membutuhkan ini di sekolah untuk mengatur suasana hati, mengatur pekerjaan rumah, dan tentu saja menyelesaikan tugas sekolah.

2. Pelajaran musik

Penelitian menunjukkan bahwa pelajaran musik membuat anak lebih pintar.

Studi mengamati anak-anak dalam kelompok musik. Mereka memiliki IQ lebih tinggi dibandingkan anak-anak yang tidak mengikuti kegiatan musik. Dampaknya relatif kecil, namun perbedaan ditemukan antara subtes IQ, nilai indeks, dan ukuran standar kinerja akademik.

Semakin banyak penelitian yang menunjukkan bahwa latihan musik menawarkan manfaat bagi siswa dibandingkan pembelajaran di kelas.

Bahkan, orang tua pun bisa merasakan dampak positif dari musik. Sebuah penelitian di Universitas Northwestern menemukan bahwa berlatih musik dapat memberikan manfaat bagi orang lanjut usia dengan membalikkan beberapa efek berbahaya dari penuaan.

3. Jangan membacakan untuk anak Anda, bacalah bersamanya

Jangan biarkan anak Anda hanya melihat gambar-gambar di buku sambil Anda membaca. Perhatikan kata-katanya.

Membaca bersama mereka, bukan untuk mereka. Penelitian menunjukkan bahwa membantu mengembangkan keterampilan membaca anak karena orang tua memberikan perhatian khusus dalam mengembangkan keterampilan dan strategi membaca anak.

Oleh karena itu, membaca buku bersama merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan literasi dini bahkan bagi anak-anak yang kurang beruntung.

4. Kurang tidur membuat anak menjadi bodoh

Tidur satu jam setara dengan dua tahun kematangan dan perkembangan kognitif. Ada korelasi antara nilai dan rata-rata tidur.

Ada korelasi antara tidur yang cukup dan kecerdasan. Remaja kelas A tidur rata-rata 15 menit lebih lama dibandingkan siswa kelas B.

5. IQ tidak berarti apa-apa tanpa disiplin diri

Disiplin diri mengalahkan IQ dalam memprediksi siapa yang akan sukses dalam hidup. Banyak penelitian menunjukkan bahwa ketekunan adalah satu-satunya faktor terpenting dalam kesuksesan seseorang.

Siswa yang menunjukkan ketekunan lebih besar kemungkinannya untuk memperoleh nilai lebih tinggi di kelas. “Pemuda yang berdisiplin tinggi mengungguli rekan-rekan mereka yang lebih impulsif dalam setiap variabel kinerja akademik,” tulis para peneliti.

Disiplin diri lebih menentukan prestasi akademik daripada IQ.

6. Belajar adalah suatu proses aktif

Belajar adalah proses aktif, bukan proses pasif. Otak kita berevolusi untuk belajar dengan melakukan sesuatu, bukan dengan mendengarkannya. Misalnya, jika ingin menghafal suatu halaman, sebaiknya habiskan 30 persen waktunya untuk membacanya dan 70 persen sisanya untuk menghafalkannya.

7. Makan makanan sehat

Penelitian menunjukkan bahwa makanan yang dimakan mempengaruhi nilai anak.

Menurut penelitian, makanan tinggi karbohidrat, tinggi serat, dan lambat dicerna seperti oatmeal adalah yang terbaik.

Sebanyak 16 siswa diuji keterampilan dan kecepatan berpikirnya. Mereka kemudian diberi makanan tinggi lemak dan rendah karbohidrat selama lima hari. Akibatnya, kinerja otak mereka menurun saat diuji kembali.

8. Anak yang bahagia adalah anak yang sukses

Anak-anak yang paling bahagia berpeluang besar menjadi orang dewasa yang sukses dan berhasil.

Rata-rata, orang yang bahagia lebih sukses dibandingkan orang yang tidak bahagia, baik dalam pekerjaan maupun cinta. Mereka mendapatkan laporan kinerja yang lebih baik, mempunyai pekerjaan yang lebih bergengsi dan mendapatkan gaji yang lebih tinggi. Mereka lebih mungkin untuk menikah, dan ketika mereka menikah, mereka lebih puas dengan pernikahan mereka.

Lalu apa kunci membesarkan anak bahagia? Jadilah orang tua yang bahagia.

9. Teman dan lingkungan

Genetika Anda dan pasangan berdampak besar pada anak Anda. Namun yang terpenting adalah lingkungan anak Anda.

Tinggal di lingkungan yang sehat, bersekolah di sekolah yang bagus, dan memastikan anak Anda bergaul dengan anak-anak yang baik dapat membuat perbedaan besar.

10. Percayai anak Anda

Orang tua seringkali meragukan kemampuan anaknya. Hal ini dapat menjadi pengikat bagi Anda dalam melatih mereka.

Anda tampaknya mencegah mereka berkembang. Akhirnya anak merasa kurang percaya diri untuk melakukan sesuatu. Impian mereka untuk sukses lenyap.

 

(luc/luc) Simak videonya di bawah ini: Video: Perjalanan Shin Tae Yong Bersama Timnas Indonesia Artikel berikutnya Pakar Ungkap Zat dalam Air Minum Bisa Turunkan IQ Anak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *