berita aktual Menanti Data Cadangan Devisa RI, Akankah Jadi Juru Selamat Rupiah?

JAKARTA, ILLINI NEWS – Sepanjang pekan lalu rupiah melemah terhadap dolar AS dan pada Senin (7/10/2024) cadangan devisa akan dirilis, yang dapat menopang kekuatan mata uang tersebut. Namun, terdapat banyak ketidakpastian dari luar.

Dalam laporan Refinitiv sepekan terakhir, rupee terdepresiasi sebesar 2,38% terhadap dolar AS. Pelemahan rupee pada pekan lalu merupakan yang terparah sejak pertengahan April atau tepatnya pada periode perdagangan 15-19 April yang mana rupee melemah 2,59% secara point-to-point.

Pekan lalu, rupiah kembali ke level psikologis Rp 15.500/USD, terakhir kali rupiah mendekati level psikologis tersebut pada perdagangan 23 Agustus, tepatnya di Rp 15.485/USD.

Pada perdagangan Jumat lalu (5/10/2024), rupiah ditutup menguat 0,42% di Rp 15.480/US$.

Jatuhnya rupee disebabkan oleh banyak hal, seperti dampak meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, data ekonomi AS yang wait and see, dampak negara adidaya China, hingga tekanan asing yang terus berlanjut. uang dari negara. pasar keuangan.

Meningkatnya ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel menjadi salah satu sentimen utama yang mempengaruhi kondisi pasar.

Setelah Iran melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersumpah akan melakukan pembalasan serius, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan kemungkinan perang di Timur Tengah.

Dukungan penuh Washington terhadap Israel dan berlanjutnya serangan Israel di wilayah Lebanon telah memperburuk situasi, meningkatkan kekhawatiran terhadap kenaikan harga minyak di seluruh dunia dan berdampak pada negara-negara pengimpor minyak, termasuk Indonesia.

Selain konflik di Timur Tengah, rupee juga menguat akibat penguatan indeks dolar AS (DXY). Kenaikan terlihat selama empat hari berturut-turut, terutama setelah data non-manufaktur AS melaporkan hasil yang lebih baik dari perkiraan.

Saat ini terdapat informasi mengenai cadangan devisa Indonesia yang akan mempengaruhi pergerakan rupiah. Diketahui Bank Indonesia (BI) akan menerbitkan cadangan devisa periode September 2024. Sebelumnya, BI memberitakan, tingkat cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2024 tercatat sebesar 150,2 miliar USD. Cadangan ini meningkat dari $145,4 miliar pada akhir Juli 2024.

Sebagai referensi, ini merupakan rekor cadangan devisa (CADEV) tertinggi sejak Desember 2023, yakni sebesar USD 146,4 miliar.

Peningkatan cadangan devisa antara lain dipengaruhi oleh pajak dan jasa, penerimaan migas dari luar negeri, serta penarikan pinjaman luar negeri.

Kadev periode September diperkirakan masih tinggi mengingat nilai tukar Rupee terhadap Dolar AS tampak stabil dan kuat. Jika data tersebut sesuai ekspektasi pasar, setidaknya memberikan harapan bahwa rupee akan menguat di tengah ketidakpastian luar negeri yang belum berakhir. 

Teknologi Rupee 

Pergerakan rupee per jam terhadap dollar AS kembali terlihat dalam kondisi tertekan setelah garis 20 jam atau moving average.MA 20. 

Jika pelemahan berlanjut, resistensi diharapkan berada di dekat Rp 15.550/USD, yang dapat diperoleh dari garis horizontal yang ditarik dari candle intraday tinggi pada 3 September 2024. Sedangkan jika gagal, support terlihat di Rp 15.390/USD yang setara dengan moving average 50 jam atau MA50. 

Riset ILLINI NEWS (tsn/tsn) Simak video di bawah ini: Video: Rupiah Donald Trump Jatuh, Terlemah dalam 5 Bulan Artikel berikutnya Krisis Indonesia perparah rupiah, dolar sentuh Rp 15.600!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *