illini news Jawa dan Sumatra Waspada, BMKG Ingatkan Gerombolan Awan Mau Lewat RI

Jakarta, ILLINI NEWS – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewaspadai ancaman cuaca buruk yang melanda banyak wilayah di Indonesia. Fenomena ini dipengaruhi oleh variabel atmosfer seperti pasang surut khatulistiwa dan Madden Julian Oscillation (MJO).

Ini misalnya Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengunjungi kantor Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan bertemu Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti. Persiapan menghadapi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi pada akhir tahun 2024 dibahas dalam pertemuan tersebut.

“Telah ditemukan awan yang akan melintasi Indonesia. Dampaknya adalah peningkatan curah hujan, terutama di wilayah Jawa dan Sumatera yang saat ini sedang berada pada puncak musim hujan. Peningkatan tersebut diperkirakan akan semakin deras. saat ini.” 20-26 Desember 2024 s.d.,” kata Dwikorita, Senin (12/2/2024), merujuk informasi di situs resmi BMKG.

Sebelumnya, Dwikorita mengingatkan cuaca terburuk bisa terjadi pada musim Natal 2024 dan musim Tahun Baru 2025 (Nataru). Ia juga meminta masyarakat berhati-hati karena aksi La Nina memberikan dampak yang bisa menimbulkan curah hujan hingga 20-40 persen. Situasi ini akan berlangsung sejak akhir tahun 2024 hingga setidaknya bulan April 2025.

Oleh karena itu, kami mewaspadai masyarakat bahwa cuaca buruk yang parah dapat berdampak pada bencana hidrometeorologi di Indonesia seperti banjir, banjir, dan tanah longsor, khususnya pada musim Natal 2024/2025, ”tegasnya. .

Ia juga mengingatkan perusahaan pelayaran, operator kapal, dan nelayan terhadap kemungkinan cuaca dingin yang dapat menimbulkan gelombang tinggi. Ia menjelaskan, hal ini dapat membahayakan keselamatan selama pelayaran/pengiriman dan penangkapan ikan.

“Peringatan ini dikeluarkan untuk mencegah kecelakaan laut. Masyarakat dapat mengakses informasi cuaca 24 jam sehari berdasarkan permintaan dari @infobmkg. Silakan lihat informasi di platform ini sebagai referensi aktivitas Anda selama minggu Natal. Gempa bumi dan lainnya” kata Dwikorita . Kesiapan infrastruktur

Di sisi lain, Dwikorita menegaskan, penting bagi BMKG dan Kementerian Pekerjaan Umum untuk bersinergi menghadapi ancaman cuaca buruk yang terus berlanjut.

“Tiga fokus utama adalah prakiraan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor, peningkatan kesadaran akan risiko tanah longsor di sekitar Gunung Lewotobi, dan penguatan upaya pengurangan bencana yang terkoordinasi,” ujarnya.

“Langkah antisipatif sangat penting untuk memastikan infrastruktur tetap kuat menghadapi potensi bencana hidrometeorologi,” kata Dwikorita.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti menanggapinya dengan menjanjikan langkah tegas untuk memastikan kesiapan infrastruktur.

“Kami memperkuat pelabuhan, memperbaiki saluran drainase, dan meningkatkan pengawasan di wilayah rawan banjir dan tanah longsor,” kata Diana. (dce/dce) Simak video berikut: Video: La Nina muncul di musim hujan, BMKG memperingatkan daerah Artikel selanjutnya Musim kemarau tiba, BMKG memperingatkan akan turun hujan sore di daerah tersebut

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *