Jakarta ILLINI NEWS – Salah satu aktivitas kita di Bumi berdampak besar pada planet ini. Misalnya, pemompaan air tanah diketahui telah mendorong rotasi bumi sekitar 80 cm dan menyebabkan naiknya permukaan air laut.
Kee Weon Seo, ahli geofisika di Seoul National University menjelaskan, kutub rotasi bumi sebenarnya sudah banyak berubah. Di sini Bumi berputar, yang disebut gerak kutub.
Prosesnya mirip dengan gerakan di atas. Rotasi akan berubah ketika distribusi bobot berubah.
“Studi kami menunjukkan bahwa di antara penyebab terkait iklim, distribusi air tanah memiliki pengaruh paling besar terhadap perubahan kutub rotasi,” kata Kee Weon Seo seperti dikutip IFLScience, Jumat (29/11/2024).
Sebuah studi tahun 2016 menemukan bahwa distribusi air dapat mengubah sirkulasi bumi, yang diselidiki lebih detail oleh Kee Weon Seo.
Mereka mensimulasikan perubahan rotasi bumi dan pergerakan air. Beberapa skenario dijalankan dengan kekuatan geser 4,3 cm yang mencakup 2.150 gigaton distribusi air tanah, yang merupakan sumber daya yang telah direalisasikan sebelumnya.
“Mengamati perubahan kutub rotasi bumi dapat berguna untuk memahami perubahan penyimpanan air dalam skala benua,” ujarnya.
Sebagai referensi, air tanah berbeda dengan air di tempat lain seperti sungai dan danau. Akumulasi air, termasuk hujan, mengalir ke tanah.
Setengah dari populasi dunia bergantung pada air tanah untuk air minum. dan sepertiganya untuk irigasi dunia. Agar dapat diakses dengan berbagai cara, dan pada abad ke-20, hal ini dilakukan dalam skala yang sangat besar.
Antara tahun 1993 dan 2010, 2.150 gigaton air tanah diambil, setara dengan sekitar 9,09 miliar kaki kubik air.
(dem/dem) Tonton video di bawah ini: Video: Adopsi IoT laris manis di RI, pasarnya tembus $40 miliar pada tahun 2025 Aneh menjadi biasa.