JAKARTA, ILLINI NEWS – Pemerintahan Prabowo Subianto berencana membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) sebagai bagian dari bauran energi nasional. Setidaknya 5 GW dari pembangkit tersebut direncanakan pada tahun 2040.
Awalnya, Ketua Delegasi Indonesia COP 29 Hashim Jojohadikusumo mengatakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menargetkan peningkatan kapasitas listrik nasional hingga lebih dari 100 giga watt (GW) dalam 15 tahun ke depan.
Menurut Hashim, setidaknya 75% dari total kapasitas tersebut akan berasal dari energi baru terbarukan (EBT). Target ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk mempercepat transisi menuju energi ramah lingkungan.
Jadi ini komitmen Indonesia. Apalagi ada 5 gigawatt lebih banyak dari nuklir, kata Hashim dalam wawancara dengan ILLINI NEWS di sela-sela rangkaian acara COP29 di Baku, Azerbaijan (19/) Selasa 11/2024). .
Sedangkan sisanya berasal dari gas alam yang akan menjadi energi transisi untuk mendukung peralihan ke bauran energi yang lebih bersih.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto pernah menegaskan rencana Indonesia membangun reaktor nuklir sendiri. Hal itu diungkapkannya pada Senin (18/11/2024) di Indonesia-Brazil Business Forum, Rio de Janeiro, Brasil.
Prabowo mengatakan Indonesia memiliki potensi besar dalam energi hijau seperti tenaga air (hidro), panas bumi, dan energi surya. Menurutnya, dirinya optimistis dengan pengembangan energi ke depan.
“Rencananya kami akan merancang dan memproduksi reaktor nuklir kami sendiri agar bisa berkolaborasi dengan industri Brazil,” kata Prabowo.
(pgr/pgr) Tonton video di bawah ini: Video: Indonesia akan segera bangun perusahaan nuklir Artikel berikutnya China akan bangun 11 reaktor nuklir baru senilai Rp 500 triliun