Jakarta, ILLINI NEWS – India menjadi contoh yang baik bagi Indonesia dalam mengembangkan industri dalam negeri untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Hal itu dibenarkan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Ketua Bapnas 2014-2015 Andreynov Chaniago.
“India negara yang sistemnya mirip dengan india. Demokrasi terbuka. Rata-rata pertumbuhan ekonomi India dalam 40 tahun terakhir sebesar 6,2 persen,” ujarnya.
Pertumbuhan yang tinggi ini disebabkan oleh terus tumbuhnya sektor industri. Katanya: Sektor industri yang tadinya di bawah 20%, meningkat 20%, 24%, 28%.
Prestasi India diraih dengan mengikuti jejak Tiongkok, yaitu. mengembangkan sumber daya manusia terlebih dahulu. Hasilnya, para imigran India kini berhasil mengalahkan Tiongkok.
“Ini juga soal sumber daya manusia, dan itulah yang sebenarnya dilakukan Tiongkok,” kata Andrinov.
Sebelum industrialisasi, Tiongkok banyak mengirimkan sumber daya manusianya ke luar negeri untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi. Setelah itu, Tiongkok menyiapkan taman teknologi dan membangun industrinya sendiri.
Namun, Andrinov menilai tidak pantas meniru China. India lebih cocok karena sistem politiknya berdasarkan demokrasi.
“Tidak perlu karena kita punya sejarah berbeda, sistem politik berbeda. Belajar di India. Bagaimana dengan India? Dia terjebak dalam perkembangan sektor industri,” ujarnya.
Andrinov menegaskan, India saat ini sangat bagus. Mereka mengekspor produk industri, elektronik, komputer, mobil. Faktanya, mereka mengekspor orang-orang pintar.
Sebelumnya, mantan Menteri Keuangan era SBY dan ekonom senior Chatib Basri mengatakan, jika india ingin mencapai pertumbuhan ekonomi di kisaran 6-7% setiap tahun, sebaiknya kita bisa meniru India.
Beberapa bulan lalu (15/4/2024), Chatib mengatakan pada konferensi bisnis Grab 2024: “Jika kita ingin mencapai target pertumbuhan 6-7%, kita harus meniru India.
Menurut Chatib, India bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi karena berhasil menerapkan transformasi digital. India bahkan berhasil membangun industri keuangan digitalnya sendiri sehingga perilaku masyarakatnya pun berubah.
(haa/haa) Simak videonya di bawah ini: Video: Jutaan Umat Hindu Berkumpul untuk Menghapus Dosa Artikel Selanjutnya Pengusaha Prediksi Dunia Penuh Batubara, Ini Dampaknya ke Indonesia