illini news Miliarder Ini Kecil Nyaris Dibunuh, Saat Dewasa Bikin Orang Menderita

Jakarta, ILLINI NEWS – Seringkali orang yang mendekati kematian memiliki kehidupan yang lebih baik. Kenyataan bahwa kematian sudah dekat menyadarkan manusia akan anugerah Tuhan yang memberikan kesempatan kedua.

Namun, tampaknya tidak demikian halnya dengan miliarder dan investor ternama George Soros. Semasa kecil, Soros menghabiskan hidupnya di pengasingan, namun setelah dewasa, ia membuat banyak orang bahagia.

George Soros lahir di Hongaria pada 12 Agustus 1930. Ia lahir di tengah krisis finansial tahun 1930-an, namun hal itu tidak membuatnya sengsara. Karena dia dilahirkan dalam keluarga Yahudi yang kaya.

Saat remaja, Soros merasakan dampak politik regional yang semakin intensif. Pada usia 13 tahun, yakni tahun 1943, Eropa dilanda kepanikan setelah kebangkitan Jerman yang dipimpin oleh Kanselir Adolf Hitler.

Kita tahu bahwa Hitler adalah seorang rasis dan menyebarkan kebencian terhadap orang Yahudi. Pria berkumis ini percaya bahwa ras Yahudi lebih rendah dari ras Jerman dan oleh karena itu harus dimusnahkan.

Soros, yang tinggal di negara kecil Jerman, aktif di tentara Jerman. Dalam artikel Soros: The Life and Times of a Messianic Billionaire (2002) yang ditulis reporter New York Times Michael T. Kaufman, diketahui keluarga Soros sedang dalam masalah.

Nazi Jerman, yang menduduki Hongaria, membatasi ruang perjalanan mereka. Soros harus mengubah namanya untuk mencegah orang Yahudi menemukannya. Dia bahkan tidak bisa pergi ke sekolah.

Untungnya, agar dia bisa meninggalkan rumah, ada keluarga Kristen yang ingin melindunginya. Untuk sementara, Nazi Jerman tidak mengakui Soros sebagai anak dari keluarga Yahudi, melainkan sebagai anak dari keluarga Kristen.

Hampir semua itu bisa membuat Soro bernafas. Padahal, jika ditemukan, riwayat hidupnya tergolong singkat. Tak sampai disitu saja, pertemuan terdekat Soros dengan kematian kembali terjadi pada tahun 1945.

Rumahnya di Budapest berada di zona perang antara Uni Soviet dan Jerman. Saat itu Jerman sangat kejam. Siapapun yang dianggap musuh akan dibunuh. Untungnya, tetangga Kristennya menyembunyikan Soros. Sekali lagi, dia selamat.

Bagi Michael T. Kaufman, ia mengatakan bahwa berbagai tahapan kematian orang yang dicintai membuatnya bahagia karena diberi kesempatan kedua dalam hidup. Di sisi lain, semua pengalaman ini membantunya memahami bahwa dunia ini sangat rapuh, sehingga Anda harus memahami dan pandai mengelola berbagai hal.

Menghitung 45 tahun ke depan dari rangkaian peristiwa yang mengubah hidup Soros, suatu saat orang akan memahami arti kata-kata Soros Membuat Orang Menderita.

Pada tahun 1970-an, ia mendirikan Quantum Group of Funds, yang kemudian menjadi yang terbesar di dunia. Selama kurang lebih dua puluh tahun hingga akhir abad ke-20, Soros mampu memberikan investor 30% dari keuntungan yang dikelolanya.

Keuntungan ini dicapai dengan ketelitian dalam melihat situasi. Mereka hanya mengambil untung dari penderitaan rakyat. Sejarah memberi tahu kita bahwa banyak orang menyebutnya sebagai penyebab krisis ekonomi di banyak negara.

Inggris menjadi korban pertama dari bukti kejeniusan Soros. Pada tahun 1990an, Soros melihat melemahnya pound dan berharap mendapat keuntungan darinya. D

Meminjam £6,5 miliar dari Bank of England dan mengubahnya menjadi Deutsche Marks dan Franc. Segera nilai mata uang Inggris jatuh. Soro menghasilkan banyak uang. Sekitar satu miliar pound masuk ke rekeningnya.

Yang paling familiar bagi kita adalah krisis keuangan Asia tahun 1997-1998. Saat itu, menurut penjelasan Insider, Soros sedang mempertimbangkan untuk meminjam lebih banyak baht Thailand.

Setelah itu, nilai tukar dolar AS di Thailand mempengaruhi perdagangan Baht. Bank of Thailand mengambil tindakan dengan menaikkan suku bunga, membeli baht dan dolar AS di pasar valuta asing, dan membatasi akses orang asing terhadap baht selama beberapa bulan.

Pada dasarnya semua itu menyebabkan mata uang Baht anjlok dan meninggalkan Thailand. Krisis ekonomi Thailand kemudian berdampak pada Korea Selatan, Malaysia, dan Indonesia. Setelah itu, masyarakat di banyak negara di negara-negara tersebut mulai sangat menderita.

Kita tahu bahwa krisis keuangan tahun 1997-1998 menimbulkan permasalahan politik dan penderitaan yang besar di Indonesia. Sementara itu, Soros terus mendapatkan keuntungan dari sistem tersebut. Tidak mengherankan jika Perdana Menteri Malaysia (1981-2003) Mahathir Mohamad sangat marah dan menyebut Soros sebagai “idiot” dan “Yahudi yang tidak tahu kemajuan Islam.”

Saat hal itu terjadi, Soros mengaku tidak bertanggung jawab atas kekayaannya yang melimpah. Dia mengatakan, permasalahan tersebut disebabkan oleh kesalahan bank sentral. Kini, berdasarkan keahlian hedge fund-nya, ia telah memperoleh $6,7 miliar atau Rp106 triliun (Forbes 2024).

Meski saat ini ia sedang “berenang demi uang”, orang-orang di seluruh dunia tidak melupakan “dosanya”. Bahkan, situs berita Haarezt menyebut dia adalah orang yang paling dibenci di dunia (mati/mati) Simak video di bawah ini: Video: IHSG tutup, berjalan sementara investor menunggu keputusan Fed. Kisah selanjutnya Hermanto Tanoko kini menjadi orang terkaya kedua di dunia Indonesia, bisnis gurita ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *