illini berita Lengkap! Ini Daftar Puluhan Aksi Merger & Akusisi Emiten di 2024

Jakarta, ILLINI NEWS – Selama tahun 2024, banyak penyedia yang melakukan kegiatan usaha, salah satunya adalah merger dan akuisisi. Merger dan akuisisi adalah dua jenis transaksi bisnis yang melibatkan perubahan kepemilikan atau struktur perusahaan.

Merger adalah proses di mana dua atau lebih perusahaan memutuskan untuk menggabungkan diri menjadi satu entitas baru. Bersama-sama, kedua perusahaan sepakat untuk menggabungkan dan berbagi manajemen, sumber daya, dan operasi.

Akuisisi adalah suatu proses di mana satu perusahaan (disebut perusahaan pengakuisisi) membeli sebagian atau seluruh saham perusahaan lain (disebut perusahaan target). Hal ini mengakibatkan perusahaan target menjadi bagian dari perusahaan yang mengakuisisi.

Secara umum, akuisisi suatu perusahaan dilakukan untuk meningkatkan pangsa pasar, mengembangkan perusahaan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi, mempercepat penyerapan teknologi, memperluas bisnis, mengembangkan produk dan sistem layanan, membangun relasi dan pertukaran bisnis.

Berikut rangkuman Riset ILLINI NEWS, beberapa lembaga penyiaran yang melakukan merger dan akuisisi aset sepanjang tahun 2024.

Penyedia Barito Group

Produsen konglomerat Prajogo Pangestu yang tergabung dalam grup Barito melanjutkan kegiatan pengadaan di beberapa distributornya yaitu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Chandra Asri Pasifik Tbk (TPIA).

PT Barito Pacific Tbk (BRPT) berhasil mencapai kemajuan besar dengan banyaknya aktivitas anak perusahaannya PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).

Anak perusahaan PT Barito Pacific Tbk (BRPT), yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), telah resmi diakuisisi oleh pemilik perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB) Sidrap. BREN melalui anak usahanya, PT Barito Wind Energy (BWE) telah menyelesaikan akuisisi 99,99% saham PT UPC Sidrap Bayu Energy dari UPC Renewables Asia Pacific Holding Pte. Ltd. (UPCAPH), ACEN Renewal International Pte. Ltd. (ACRI), UPC Renewables Asia III Limited (Asia III), Sidrap (HK) Limited (Sidrap HK) dan Sunedison Sidrap B.V. (SunEd BV).

Keputusan untuk berpartisipasi diambil oleh BWE pada tanggal 2 April 2024 dengan informasi sebagai berikut:

Pertama, sebanyak 515.515 saham Kelas A dan 34.368 saham Kelas B mewakili sekitar 99,99 persen dari total disetor modal PT UPC Sidrap Bayu Energi (Sidrap 1) oleh UPCAPH, ACRI, Asia II, Sidrap HK dan SunEd SM , dengan harga beli sebesar $101,92 juta atau setara dengan nilai 1,62 triliun.

Kemudian sebanyak 2.499 lembar saham mewakili 99,99 persen dari total modal disetor dan ditempatkan PT UPC Operation and Maintenance Indonesia (OMI) dari UPCAPH dengan harga pembelian US$297.017,89 atau setara 4,72 miliar rupiah.

Tujuan akuisisi ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan aset energi angin dalam portofolio BREN.

Kini, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) akan menjadi pemilik mayoritas perusahaan patungan dengan Glencore untuk mengakuisisi aset penyulingan minyak Shell di Singapura. Pengakuan ini akan menyumbang pendapatan tahunan TPIA hingga US$8 miliar (Rp 128 triliun).

TPIA akan menjadi operator utama dan pemilik mayoritas usaha patungan CAPGC Ple. Ltd sementara Glencore berada pada posisi lemah. Pengadaannya rencananya selesai pada akhir tahun 2024.

PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) juga mengakuisisi tambang batu bara. CUAN mengakuisisi dua perusahaan pertambangan batu bara, PT Borneo Bangun Banua (B3) dan PT Borneo Bangun Banua Bestari (B4). Perusahaan juga akan menjadi pemegang saham langsung sebesar 100%.

Baru-baru ini, pada bulan November 2024, PT Chandra Daya Investasi (CDI), anak perusahaan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), memperluas bisnisnya dengan membeli dan mengoperasikan 4 (empat) kapal tanker minyak atau kimia serta kapal untuk gas alam. .

Keempat kapal ini merupakan armada pertama perusahaan yang meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat rantai pasokan berkelanjutan melalui layanan transportasi laut global.

Produsen Saratoga

Saham milik Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) resmi mengakuisisi saham mayoritas Rumah Sakit Brawijaya atau Brawijaya Healthcare Group pada kuartal I 2024 sebagai bagian dari strategi portofolio investasi perseroan.

Saratoga berkomitmen penuh untuk berpartisipasi aktif dalam memastikan pertumbuhan Brawijaya Healthcare yang berkelanjutan. Saratoga yakin grup rumah sakit independen ini memiliki landasan untuk menjadi pemain rumah sakit terkemuka di Indonesia.

Diketahui, Brawijaya Healthcare saat ini memiliki lima rumah sakit dan dua klinik. Devin menilai Brawijaya Healthcare telah membuktikan kemampuan ekspansi bisnis yang didukung oleh manajemen berpengalaman.

Distributor farmasi

Pertama, ada PT DiagnostLab Utama Tbk (DGNS) yang akan mengakuisisi Asa Ren Pte. Ltd. Ini adalah perusahaan data DNA berbasis AI yang terdaftar di Singapura.

Perusahaan juga memiliki PT Asa Ren Global Nusantara, sebuah platform perdagangan peralatan laboratorium, peralatan farmasi, dan peralatan medis manusia.

Untuk memulai proses akuisisi, DJNS berencana menerbitkan HMETD sebanyak-banyaknya 921.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp25 per saham dan harga kesepakatan Rp505 per saham.

Direksi DGNS akan meminta persetujuan pemegang saham pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 19 April 2024.

Dengan demikian, DGNS akan menguasai 97,97% saham Asa Ren Pte Ltd dengan modal Rp 357,89 miliar. Rinciannya, rencana nilai investasi sebesar 322,10 miliar dan harga pembelian sebesar 35,78 miliar.

Kedua, ada PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) yang diketahui telah menyelesaikan akuisisi 100% perusahaan pengemasan obat global Probiotec Limited melalui anak perusahaannya di Australia, PYFA Australia Pty. Ltd.

Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan Dokumen Pelaksanaan Proyek (SID) pada 21 Desember 2023. Anak usaha PYFA ini membeli seluruh saham Probiotec dengan harga 3 AUD atau total sekitar Rp 31.505.

Dengan informasi yang diberikan, akuisisi ini diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar grup Perseroan di pasar internasional. Selain itu, akuisisi ini memberikan akses terhadap teknologi canggih serta penelitian dan pengembangan (R&D).

Terakhir ada PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). Pada tahun 2022, KLBF menyelesaikan akuisisi 100% PT Aventis Pharma dengan meningkatkan kepemilikannya menjadi 20% di PT Usaha Minidin Raya.

Sebelumnya, KLBF mengakuisisi 80% saham Aventis Pharma dari Sanofi Aventis Participations dan Hoechst GMBH (Sanofi) pada 22 Juli 2022.

Pembelian saham Aventis Pharma juga mengalihkan fasilitas produksi Aventis di Jakarta, hak dagang dan distribusi, serta pemasaran obat dan vaksin kepada Sanofi Indonesia.

Sekadar informasi, Aventis Pharma awalnya merupakan perusahaan farmasi asal Perancis, Sanofi S.A. Sanofi Group Indonesia mempunyai dua badan hukum yaitu: PT. Aventis Pharma dan PT. Sanofi Aventis Indonesia.

Sanofi Indonesia melalui badan hukum PT Aventis Pharma telah beroperasi di Indonesia selama lebih dari 60 tahun dan didukung oleh sekitar 650 karyawan dari berbagai fungsi, termasuk pengelolaan proses bersertifikat GMP (good manufacturing practice) yang melayani pasar domestik dan internasional.

Golongan Triputra sang pemberi

Berikutnya dari pemasok otomotif PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) yang rencananya akan diakuisisi pada 2024.

Produsen suku cadang mobil Triputra Group yang dimiliki konglomerat TP Rachmat mengumumkan rencana pembeliannya pada 2024.

“Sebenarnya salah satu strategi kita, selain membangun bisnis baru dari dalam negeri, sebenarnya tidak menutup peluang pembelian, khususnya di sektor suku cadang mobil,” kata Irianto saat paparan publik DRMA. Selasa, (14.11.2023).

Pada tahun 2023, DRMA mengakuisisi PT Trimitra Chitrahasta dan mulai memasok suku cadang suspensi ke Toyota mulai akhir semester I tahun 2023. Perusahaan optimis dengan kinerjanya dan menargetkan pertumbuhan penjualan tahunan sebesar 25%. (tahun) sampai dengan akhir tahun 2023.

Perseroan juga berencana melebarkan sayap ke segmen kendaraan listrik (EV), memproduksi baterai, sistem manajemen baterai, stasiun pengisian daya, dan komponen lainnya yang nantinya akan ditawarkan ke diler kendaraan listrik.

PT Rukun Raharya Tbk (RAJA)

PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mengambil langkah strategis untuk memperkuat posisinya di industri minyak dan gas Indonesia. Pada Kamis (1/4/2023), RAJA mengumumkan selesainya akuisisi 8% kepemilikan di wilayah kerja Yabung, Jambi. RAJA melalui anak perusahaannya yaitu PT Raharja Energi Tanjung Jabung (RETJ) dan PT GPI Jabung Indonesia.

Penyelesaian penjualan dilakukan pada 29 Desember 2023. Selain itu, perjanjian ini berdasarkan Perjanjian Jual Beli Partisipasi Bersyarat yang telah ditandatangani dengan PT GPI Jabung Indonesia pada tanggal 7 Juni 2023 dan mendapat persetujuan dari Kementerian Energi dan Mineral. Sumber Daya, pada 22 Desember 2023. Pencapaian tersebut merupakan hasil penilaian RAJA terhadap potensi lapangan Yabung yang diperkirakan masih akan terus menghasilkan produksi migas yang signifikan, dan berdasarkan WPNB tahun 2024 dijadwalkan akan mulai beroperasi. 55.000BOEPD.

PT Harum Energi Tbk (HRUM)

PT Harum Energi Tbk. (HRUM) berkolaborasi untuk mengembangkan portofolio nikel sebagai bagian dari strategi diversifikasi. Perseroan telah menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan asal Tiongkok, Eternal Tsingshan Group Limited (ET) sebagai mitra strategis. Penandatanganan dilakukan pada 5 April 2024.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), sebagian besar unit perdagangan nikel HRUM berada di bawah kendali perusahaan yaitu PT Harum Nickel Perkasa (HNP) dan PT Tanito Harum Nickel (THN) yang mencakup kepemilikan mayoritas di PT Position. PT. Infei Metal Industry, PT Westrong Metal Industry, PT Blue Sparking Energy dan saham minoritas di PT Sunny Metal Industry.

ET merupakan perusahaan yang berbasis di Hong Kong SAR, yang melalui mitranya telah banyak melakukan investasi di Indonesia, terutama pada kegiatan pengolahan dan pemurnian nikel (Partner Group). Mitra Group juga merupakan mitra kerja proyek smelter Perseroan dan pengelola Kawasan Industri Teluk Veda di Provinsi Maluku Utara, tempat proyek tersebut berada.

Untuk melaksanakan Kemitraan Strategis ini, anak perusahaan Perseroan yaitu HNP dan THN bermaksud menerbitkan terlebih dahulu surat utang wajib (SUWK) yang akan dijaminkan oleh mitra strategis secara langsung atau melalui satu atau lebih perusahaan yang akan dipilih nantinya.

SUWK tersebut nantinya akan dikonversikan menjadi sejumlah saham baru di HNP dan/atau THN yang mewakili kepemilikan efektif sampai dengan 49% pada portofolio Nikel Perseroan, yang ketentuannya meliputi jumlah pokok, tanggal jatuh tempo, dan jangka waktu konversi SUWK tersebut. akan disepakati oleh Para Pihak dengan tetap menghormati peraturan yang berlaku.

Setelah selesainya transaksi SUWK, Perseroan tetap menjadi pemegang saham mayoritas pada portofolio Nikel Perseroan.

PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP)

PT Bank Commonwealth (PTBC) telah diakuisisi secara sah dan digabungkan dengan PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP), yang dimiliki oleh Group of China Banking Corporation (OCBC) Singapura.

OCBC Indonesia menjadi ujung tombak pengembangan sektor usaha kecil dan menengah (UKM) dengan mengambil alih PTBC.

OCBC Indonesia telah menandatangani perjanjian jual beli (SPA) dengan Commonwealth Bank of Australia (CBA) untuk mengakuisisi 99,00% saham bisnisnya di Indonesia, PTBC. Estimasi nilai rencana akuisisi PTBC terhadap OCBC Indonesia adalah Rp 2,2 triliun.

Sekadar informasi, tiga bank besar di Singapura yaitu UOB, OCBC dan DBS memiliki anak perusahaan di Indonesia. UOB Indonesia dan OCBC Indonesia juga membeli dua bank asing di Indonesia bagian barat.

PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM)

PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. (ANTM) atau Antam melalui bisnisnya PT Gag Nickel (PTGN) telah mengakuisisi 30% saham PT Jiu Long Metal Industry (JLMI) milik Newton International Investment Pte. Ltd. (NII) yang juga merupakan badan usaha Eternal Tsingshan Group Limited (ETGL) yang didirikan secara hukum berdasarkan hukum Hong Kong SAR dengan nilai US$102.500.000.

PTGN merupakan perusahaan terkendali yang dimiliki 100% baik langsung maupun tidak langsung oleh perusahaan.

Mengutip pengumuman Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi pembelian saham tersebut dilakukan pada 3 Oktober 2024. Melalui transaksi ini PTGN memberikan JLMI pinjaman ekuitas sebesar US$18.000.000 atau setara dan Rp 274.446.000.000 sesuai kurs referensi bank JISDOR pada 2 Oktober 2024.

PT MD Entertainment Tbk (FILM)

Produser dari perusahaan produksi PT MD Entertainment Tbk. (FILM) mengakuisisi 80,05% saham PT Net Visi Media Tbk. (NETV) atau NVM, Manajer Saluran Televisi NET. Kegiatan usaha ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan dan pengembangan usaha.

Proses ini akan berdampak pada peningkatan kinerja NETV. Dengan mengakses kapasitas produksi FILM, maka NVM akan semakin kompetitif.

Selain itu, NETV diharapkan dapat meningkatkan kinerja tinggi FILM. Jadi, bisnis ini dikatakan baik untuk kedua belah pihak.

PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)

Pemasok minyak Bakrie PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mengatakan anak usahanya, PT EMP Energi Gandewa dan PT EMP Energi Riau, pada 25 Maret 2024 telah menyelesaikan pembelian 2 aset produksi minyak di Riau, Sumatera.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (26/3/2024), PT EMP Energi Gandewa telah membeli 90% kepemilikan dan kepemilikan blok Siak KKS (“Siak”) dari PT Pertamina Hulu Energi . Siak. Tambahan 10% kepemilikan dimiliki oleh bisnis lokal, PT Riau Petroleum Siak. Siak menjual produksi minyaknya kepada PT Kilang Pertamina Internasional (“KPI”) melalui Terminal Dumai.

Sementara itu, PT EMP Energi Riau mengakuisisi 90% kepemilikan dan hak partisipasi di blok Kampar KKS (“Kampar”) dari PT Pertamina Hulu Energi Kampar. 10% kepemilikan lainnya dimiliki oleh perusahaan lokal, PT Riau Petroleum Kampar. Campar juga menjual produksi minyaknya kepada KPI melalui terminal otomatis.

PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN)

PT XL Axiata Tbk. (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Smart Telecom (SmartTel) telah menyepakati nilai gabungan sebelum sinergi lebih dari US$6,5 miliar atau setara US$104 triliun. Penggabungan tersebut akan membentuk entitas telekomunikasi baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (XLSmart).

Mengutip materi presentasi XL Axiata Analyst and Investor Conference Call, XL akan menjadi going concern dan tetap tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan tetap menerbitkan saham baru kepada pemegang saham Smartfren sesuai rasio merger. Rasio merger adalah 72:28 nilai ekuitas antara XL Axiata dan Smartfren.

Sinar Mas akan mengakuisisi 21,7% saham XLSmart, sedangkan Axiata akan mengakuisisi 47,9%.

Sinar Mas kemudian akan menerima tambahan 13,1% saham XLSmart dari Axiata dengan imbalan $400 juta setelah merger selesai, dan $75 juta pada hari ulang tahun rencana merger, dengan memenuhi beberapa persyaratan.

Dengan cara ini, Axiata dan Sinar Mas masing-masing akan memiliki 34,8% saham XLSmart dan akan tetap menjadi pemegang saham yang memiliki pengaruh yang sama terhadap arah strategis XLSmart.

Penggabungan diperkirakan selesai pada semester I 2025. Pada 10 Desember 2024, kedua pihak menandatangani perjanjian merger definitif. Sehari kemudian, usulan merger dikirimkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) akan melakukan penawaran wajib sebanyak-banyaknya 382.016.642 saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) atau 8,01% dari seluruh saham ditempatkan dan disetor penuh.

BSDE menetapkan harga pembelian wajib sebesar Rp 531. Oleh karena itu, perusahaan pengelola Sinarmas Group ini menyiapkan dana yang diperlukan sebesar Rp 202,85 miliar.

Periode wajib penyampaian penawaran adalah 17 Desember 2024 sampai dengan 15 Januari 2025. Maka tanggal pembayaran terakhir adalah 24 Januari 2025.

Seperti diketahui, BSDE mengakuisisi SMDM dari Top Global Limited dengan nilai transaksi Rp 2,33 triliun. BSDE membeli lebih dari 4,39 miliar saham SMDM di harga Rp 531 per saham atau menghabiskan Rp 2,33 triliun untuk menyelesaikan transaksi tersebut.

PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA)

Akhirnya PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) resmi membeli 100% saham Sembcorp Environment Pte. Ltd. dibanderol S$405 juta atau sekitar Rp 4,77 triliun.

Hal itu disetujui para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini, Jumat (20/12/2024).

Akuisisi tersebut dilakukan untuk memperkuat bisnis baru perseroan di bidang pengelolaan sampah terintegrasi.

PT ABM Investama Tbk (ABMM)

Pada November 2024, anak usaha PT ABM Investama Tbk (ABMM), PT Cipta Krida Bahari (CKB), mengakuisisi dua perusahaan jasa maritim, yakni PT Sarana Citranusa Kabil (SCN) dan PT Citra Pembina Pengangkutan Industries (CPPI). Pembelian tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian pengikatan jual beli antara CCB dengan induk kedua perusahaan, PT Citra Tubindo Tbk (PTCT).

Dengan ditandatanganinya PPJB tersebut, SCN akan diakuisisi oleh CKB atau afiliasinya dengan total kepemilikan 99,94% saham di CTBN. SCN merupakan perusahaan yang bergerak dalam kegiatan usaha di bidang jasa maritim dan kegiatan terkait.

Dan PT Citra Pembina Pengangkutan Industri (CPPI). Dengan ditandatanganinya PPJB tersebut, CPPI akan diakuisisi oleh CKB atau afiliasinya dengan total 99,9% saham CTBN. CPPI merupakan perusahaan yang bergerak dalam kegiatan usaha di bidang jasa kepelabuhanan dan kegiatan terkait lainnya.

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL)

Pada Desember 2024, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) resmi mengakuisisi unit usaha telekomunikasi PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT Ultra Mandiri Telekomunikasi (UMT). Harga pembelian perseroan mencapai Rp 650 miliar.

Akuisisi ini memiliki nilai strategis bagi perseroan untuk memperkuat lingkungan bisnis dan mempertahankan pangsa pasar di industri telekomunikasi.

PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID)

Perusahaan pertambangan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melalui anak usahanya PT Bukit Makmur Internasional (BUMA International) telah mengakuisisi saham tambang batu bara Australia Dawson Complex senilai US$455 juta atau Rp7,2 triliun.

BUMA International mengadakan perjanjian mengikat dengan Peabody Energy Corporation (Peabody), melalui anak perusahaannya, Peabody SMC Pty. Ltd., untuk mengakuisisi 51% saham di kompleks Dawson (Dawson).

Langkah ini memperkuat posisi perusahaan di pasar batubara metalurgi global dan mengikuti akuisisi pendahulunya, Atlantic Carbon Group Inc (ACG) baru-baru ini. Langkah ini terus memenuhi rencana strategis multi-tahun kami untuk diversifikasi perusahaan sebagai produsen batubara terkemuka.

Riset ILLINI NEWS untuk Indonesia

[email dilindungi]

(mereka/mereka)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *