JAKARTA, ILLINI NEWS – Banyak ekstensi browser Chrome yang diretas oleh peretas. Menurut para korban dan ahli, serangan terhadap ekstensi Chrome ditemukan pada pertengahan Desember.
Salah satu korbannya adalah Cyberhaven, perusahaan perlindungan data California yang mengonfirmasi peretasan tersebut dalam pernyataannya pada Jumat (27/12) pekan lalu.
“Cyberhaven dapat mengonfirmasi serangan siber berbahaya selama Natal yang memengaruhi ekstensi Chrome kami,” kata perusahaan itu, dilansir Reuters, Senin (30/12/2024).
Menurut Cyberhaven, serangan terhadap ekstensi Chrome milik perusahaan adalah bagian dari kampanye yang lebih luas yang menargetkan berbagai pengembang dan perusahaan.
“Kami bekerja keras untuk bekerja sama dengan undang-undang federal,” katanya.
Dampak geografis dari serangan ini tidak diketahui.
Pengguna internet sering menggunakan ekstensi browser untuk menyesuaikan penjelajahan web mereka di browser. Misalnya, pengguna dapat memasang plugin yang mengirimkan notifikasi otomatis atau mengumpulkan kupon di situs belanja.
Dalam kasus Cyberhaven, ekstensi Chrome digunakan untuk membantu perusahaan memantau dan melindungi data pelanggan yang menjelajahi berbagai situs web.
Jamie Blasko, pendiri Nudge Security yang berbasis di Austin, mengatakan timnya menemukan sejumlah ekstensi Chrome dari perusahaan peretas, seperti Cyberhaven. Setidaknya satu peretasan ditemukan pada pertengahan Desember.
Blasco mengatakan salah satu ekstensi Chrome terkait perusahaannya adalah kecerdasan buatan (AI) dan jaringan pribadi virtual (VPN).
“Saya yakin peretasan ini tidak ditujukan ke Cyberhaven. Menurut saya, pelanggaran ini terjadi secara tidak sengaja,” kata Blasko.
Badan Pengawas Siber AS (CISA) melakukan beberapa penyelidikan terhadap perusahaan korban. Permintaan izin dari Alphabet (Google), perusahaan pemilik browser Chrome, tidak segera ditanggapi. (hebat/hebat) Tonton video di bawah ini: Video: Ancaman siber besar pada tahun 2025, pemerintah didesak untuk memperbaiki undang-undang.