illini news Planet Sembilan Berukuran Raksasa, 7 Kali Lebih Besar dari Bumi

Jakarta, ILLINI NEWS – Sebuah penelitian mengungkap fakta baru tentang planet Sembilan. Konon ukurannya sangat raksasa, bahkan tujuh kali lipat ukuran Bumi.

Planet Sembilan pertama kali disebutkan pada tahun 2016. Para astronom menemukan beberapa objek yang bergerak dengan cara yang agak aneh dan tidak biasa.

Orbit Planet Sembilan disebut-sebut sangat jauh dari Bumi, bahkan dari Matahari. Oleh karena itu, dibutuhkan waktu ribuan tahun untuk menyelesaikan satu putaran mengelilingi Matahari, dikutip Times of India, Jumat (29/11/2024).

Pencarian planet terus berlanjut. Dulunya saya menggunakan teleskop bekas, namun kelemahannya adalah tidak dapat melihat objek yang terlalu jauh dan redup.

Saat ini, pencarian tersebut didukung oleh perkembangan teknologi baru. Termasuk teleskop Observatorium Vera C. Rubin baru di Chile yang akan mulai beroperasi pada tahun 2025.

Kamera digital paling kuat yang pernah dimasukkan ke dalam teleskop. Times of India mencatat bahwa kamera memungkinkan para ilmuwan memindai langit dengan lebih detail.

Dengan cara ini, para astronom dapat melihat objek pada jarak jauh dan dalam kondisi minim cahaya. Pada akhirnya, hal ini dapat membantu menemukan keberadaan Planet Sembilan.

Salah satu orang paling penting dalam penelusuran ini adalah Mike Brown dari Caltech. Sebelumnya, ia menemukan sejumlah planet yang jauh lebih kecil seperti Eris dan Haumea.

Ia membeberkan alasan ditemukannya Planet Sembilan. Pasalnya, hal tersebut dapat menjelaskan perilaku objek-objek tak biasa di wilayah tata surya yang lebih luas.

Menurut Brown, gravitasi Planet Sembilan mampu menarik benda-benda dari kawasan tersebut. Gravitasi memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orbit benda.

Times of India mencatat, penemuan planet Sembilan bisa memberikan wawasan tentang keberadaannya dan terbentuknya planet yang jauh dari Matahari. Termasuk upaya penjelajahan luar angkasa. (fab/fab) Simak video berikut: Video: Peran teknologi robotika dan kecerdasan buatan dalam dukung Industri 4.0 Indonesia Artikel selanjutnya AS tertinggal, Rusia ingin bangun stasiun luar angkasa sendiri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *