illini news Saham Bank BRI – BNI Jeblok, Deretan Investor Asing Malah Pada Borong!

Jakarta, ILLINI NEWS – Saham emiten bank Himbara PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sepanjang pekan ini banyak diborong investor asing meski harga sahamnya masih bergerak di zona merah.

Selama sepekan 26 September hingga 3 Oktober 2024, pergerakan pasar global didominasi oleh kondisi perekonomian Amerika Serikat (AS) dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah, konflik Iran dan Israel.

Data terkini Negeri Paman Sam menunjukkan klaim pengangguran naik menjadi 220.000 pada pekan yang berakhir 28 September 2024, sedikit lebih tinggi dibandingkan minggu sebelumnya sebesar 218.000.

Selain itu, pasar masih menunggu hasil data non-farm payrolls pada Rabu malam (4/10/2024) yang diperkirakan menunjukkan penurunan sektor tenaga kerja AS dengan konsensus 142.000.

Kebijakan suku bunga Federal Reserve (FRS) masih menjadi perhatian, meski Ketua Fed Jerome Powell mengatakan akan ada dua kali penurunan suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin (bps), namun pelaku pasar kecewa karena memperkirakan penurunan yang lebih besar. yaitu 50bps.

Suku bunga saat ini berada pada kisaran 4,75-5,00% dan pasar terus mencermati apakah kebijakan tersebut cukup mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas perekonomian.

Ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga membebani pasar. Konflik yang sedang berlangsung antara Iran dan Israel meningkat setelah serangan rudal Iran, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan memberikan tanggapan yang kuat.

Hal ini meningkatkan risiko ketegangan dan menimbulkan ancaman perang besar di kawasan dengan dukungan penuh Amerika Serikat terhadap Israel.

Meski kondisi global kurang mendukung, investor asing masih tetap membeli saham perbankan Indonesia.

Berikut daftar investor asing yang berminat membeli crore BBRI dan saham BBNI:

Salah satu pembeli terbesar saham BBNI adalah Aberdeen atau abrdn plc, perusahaan manajemen aset global yang berbasis di Inggris.

Pekan lalu, Aberdeen menambah kepemilikan sahamnya di BBNI sebanyak 18.751.300 lembar saham. Peningkatan terbesar terjadi pada tanggal 30 September 2024 dengan penambahan sebanyak 18.915.400 lembar saham, namun pada tanggal 27 September 2024 mengalami penurunan sebanyak 164.100 lembar saham.

Van Eck Associates Corp, perusahaan investasi Amerika yang terkenal dengan produk ETF-nya, juga membeli 1,636,500 saham.

Pada 1 Oktober 2024, penambahan khusus sebanyak 1.200.100 lembar saham, setelah sebelumnya ditempatkan sebanyak 436.400 lembar saham pada 27 September 2024.

Selain itu, Innovator Capital Management LLC yang fokus pada saham ETF bertambah 1.134.800 saham pada 3 Oktober 2024.

Sementara itu, Blackrock Finance Inc, perusahaan manajemen aset terbesar di dunia, menunjukkan peluang bisnis yang signifikan dengan menambah 1.316.221 saham pada 27 September 2024, namun kemudian mengurangi kepemilikan sebanyak 460.686 saham pada 30 September 2024.

Credit Agricole Group, bank besar asal Perancis, juga aktif dalam operasional saham BBNI dengan menambah 137.886 saham pada 27 September 2024 dan 70.944 saham pada 30 September 2024, namun kemudian pada 22 Oktober 2024 memiliki volume 12.113 saham. .dikurangi.

Harga saham BBNI tercatat Rp 5.325 per saham pada 4 Oktober 2024 pukul 13.30 WIB, melemah 0,93% setiap hari dan 2,29% secara mingguan.

Sedangkan PMA yang paling aktif di saham BBRI adalah Blackrock Finance Inc yang total pembelian sahamnya mencapai 4.666.551 lembar saham dalam sepekan.

Peningkatan terbesar terjadi pada 27 September 2024 yaitu sebanyak 5.918.293 lembar saham, namun pada 30 September 2024 mengalami penurunan menjadi 1.290.838 lembar saham.

Van Eck Associates Corp juga mencatatkan pembelian 3,243,000 saham, perdagangan terbesar sebanyak 2,378,200 saham pada 2 Oktober 2024, sebelum bertambah 864,800 saham pada 27 September 2024.

Innovator Capital Management LLC menambah kepemilikannya sebanyak 1.971.200 lembar saham pada 3 Oktober 2024.

Credit Agricole Group juga sangat aktif, menambah 618.737 saham pada 27 September 2024 dan 142.791 saham pada 1 Oktober 2024, namun mengurangi kepemilikan sebanyak 55.836 saham pada 2 Oktober 2024.

Apalagi JPMorgan Chase & Co, bank investasi nasional Amerika Serikat menambah lagi 963.800 saham, kenaikan terbesar terjadi pada 2 Oktober 2024 yakni sebanyak 414.836 saham.

Harga saham BBRI tercatat Rp 4.910 per saham per pukul 13.30 WIB tanggal 4 Oktober 2024, melemah 0,20% setiap hari dan melemah 3,73% secara mingguan.

Riset ILLINI NEWS (tsn/tsn) Simak video di bawah ini: Prabowo: Hilirisasi Mutlak, No Deal!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *