Jakarta, ILLINI NEWS – Gunung berapi di Antartika rupanya memuntahkan debu emas ke udara. Diperkirakan gunung tersebut mengeluarkan sekitar 80 gram emas setiap hari, yang bernilai sekitar $6.000 atau 91 lakh rupee.
Gunung ini adalah Gunung Erebus, gunung berapi aktif tertinggi di wilayah paling selatan Bumi.
Gunung Erebus berada 3.794 meter di atas permukaan laut. Namanya berasal dari personifikasi kegelapan dalam mitologi Yunani.
Gunung Erebus konon meletus ketika kapten Sir James Clark Ross pertama kali melihatnya pada tahun 1841.
Gunung ini berbatasan dengan dua gunung berapi lainnya di Pulau Ross, dinamai menurut nama penjelajah Inggris James Clark Ross.
Para peneliti telah mengamati gunung tersebut dengan cermat menggunakan citra satelit dari raksasa geologi tersebut. Dari pengamatan tersebut terlihat bahwa puncak kawah memiliki warna agak merah. Ini adalah danau lava yang sangat panas yang telah menggelegak setidaknya sejak tahun 1972.
Gunung berapi terus-menerus mengeluarkan gas dan uap. Selama aktivitas vulkanik sebelumnya, gunung tersebut akan mengeluarkan bongkahan besar batuan yang meleleh sebagian yang dikenal sebagai “bom vulkanik”.
Namun yang mengejutkan, para ilmuwan menemukan bahwa pancaran gas tersebut mengandung kristal kecil logam emas, yang ukurannya tidak melebihi 20 mikron.
Debu emas berserakan di sekitar gunung. Peneliti Antartika mendeteksi jejak emas di udara 1.000 kilometer dari gunung berapi, lapor IFL Science, Rabu (2/9/2024).
Gunung berapi ini mungkin paling terkenal dengan bencana Gunung Erebus. Pada tanggal 28 November 1979, Air New Zealand Penerbangan 901 jatuh di lereng bukit, menewaskan 257 orang di dalamnya.
Penerbangan ini merupakan bagian dari program Air New Zealand yang memungkinkan penumpang melakukan penerbangan wisata selama 11 jam dari Auckland ke Antartika dan kembali ke Selandia Baru. (fab/fab) Tonton video di bawah ini: Video: Investasi Pusat Data RI Baru Recehan, Malaysia Akuisisi Investor