JAKARTA, ILLINI NEWS – Harga batu bara global melemah di tengah ketegangan antara Ukraina dan Rusia. Saat ini, Ukraina mulai menggunakan rudal jarak jauh Amerika Serikat untuk menyerang Rusia.
Berdasarkan data Barchart, Selasa (19/11/2024) harga batu bara dunia untuk kontrak Newcastle Desember 2024 tercatat sebesar 141,75 dolar AS per ton, turun 0,87 dari level pertama.
Melansir Reuters, Rabu (20/11/2024) Ukraina menyerang beberapa kota Kremlin pada Selasa, 1000 hari tahun 2022, menggunakan sistem rudal taktis militer AS (ATACMS). ATACMS yang dikembangkan oleh Lockheed Martin Corporation dan dikembangkan sejak Perang Dingin, dapat mencapai target hingga jarak 300 kilometer (km) dan dilengkapi dengan hulu ledak kelas WDU-18 seberat 226 kg.
Media Ukraina sebelumnya juga memberitakan bagaimana Kiev menembakkan rudal ATACMS ke wilayah Rusia untuk pertama kalinya. Foto-foto yang bocor itu seharusnya menjadi tanggal peluncurannya.
Ukraina mengakui pihaknya menargetkan situs senjata Rusia dalam jarak 110 kilometer dari pemerintahan Presiden Vladimir Putin dalam serangan yang menyebabkan “ledakan kedua”. Namun militer Ukraina belum secara terbuka mengungkapkan senjata apa yang digunakan, meskipun pernyataan pemerintah kepada Presiden Volodymyr Zelenskyi dan pejabat Washington membenarkan penggunaan ATACMS.
Meningkatnya perang akan mempengaruhi pasokan batu bara di dunia, karena Rusia merupakan salah satu perusahaan terbesar di dunia.
Namun, harga batubara turun pada bulan Oktober karena penurunan impor batubara dari India. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan listrik dan peningkatan energi bersih.
India, importir batu bara terbesar kedua di dunia, turun 31,8% menjadi 13,56 juta metrik ton, menurut data BigMint. Ini merupakan tingkat penurunan tercepat dalam 15 bulan, serta penurunan pertama berturut-turut sejak Juli 2023.
Meskipun pertumbuhan penjualan di India diperkirakan terjadi dalam beberapa minggu mendatang, hal ini tidak cukup untuk meningkatkan impor tahunan di atas tingkat tahun 2023 yang diharapkan dalam dua bulan terakhir tahun 2024 karena tingginya pengumpulan barang di kota-kota.
Penurunan impor India pada bulan Oktober menandai kesenjangan besar pertama antara impor India dan Tiongkok sejak pertengahan tahun 2023, sebaliknya, impor batubara termal dan produksi metalurgi Tiongkok turun sebesar 29% pada bulan Oktober meningkat, terutama karena peningkatan impor termal impor batubara. Minyak berada di jalur rekor baru pada tahun 2024.
Konsumen India yang sensitif terhadap harga cenderung memilih batu bara lokal yang lebih murah dalam beberapa bulan terakhir. Namun, para peneliti mencatat bahwa di Tiongkok, harga batu bara impor lebih mahal dibandingkan batu bara dalam negeri.
Riset ILLINI NEWS
(Mujahid/Hidung)