Jakarta, ILLINI NEWS – Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono menghadiri rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Rabu (20/11/2024). Dalam pertemuan tersebut, Pak Trenggono memutuskan untuk menambah anggaran kementeriannya pada tahun 2025.
“PKT mengajukan tambahan anggaran tahun 2025 sebesar Rp7,65 triliun. Kami memerlukan dukungan presiden dan wakil presiden serta anggota Komisi IV DPR RI terhadap rencana anggaran KPK,” kata Sakti Wahyu saat peluncuran.
KKP menawarkan tambahan sebesar Rp 7.649.455.500. Rincian pengembangan budidaya perikanan terintegrasi dari hulu dan hilir berbasis ekonomi biru untuk swasembada, serta industri berkelanjutan dan pangan sehat senilai Rp3,42 triliun.
Pengembangan perikanan berkelanjutan yang terintegrasi di hulu dan hilir untuk mendukung lingkungan hidup dan industri kelautan dengan biaya Rp 665 miliar.
Sistem produk, sistem pendingin dan promosi jaminan mutu untuk mendukung penurunan dan pengembangan perikanan Rp 716 miliar.
Pengelolaan dan pemeliharaan kapal PSDKP untuk memberantas IUU fishing (illegal, unreported, unregulated/illegal fishing, unreported, tidak sesuai hukum), serta penyelundupan benih rajungan dan mendukung ekonomi biru sebesar Rp.
Pengelolaan wilayah laut, perluasan kawasan lindung, dan pengelolaan pulau-pulau kecil untuk menjamin seluruh jenis ikan, kesehatan perairan, dan kelestarian lingkungan hidup 796 miliar.
Membangun desa nelayan dan pertanian modern senilai Rp 685 miliar. Juga meningkatkan keterampilan para pelaut dan nelayan untuk mendukung transformasi dan industrialisasi sebesar Rp 353 miliar.
Ia menambahkan, sektor makanan laut yang dikelola berdasarkan ekonomi biru dapat menjadi pendorong ketahanan pangan. Hal ini juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan surat Menteri Keuangan No. S 867/MK.02/2024 tanggal 23 September 2024 tentang Alokasi Anggaran Kementerian/Organisasi dan Dana Khusus Tahun Anggaran 2025, besaran anggaran BPK sebesar Rp6,22 triliun.
Sebagian besar berasal dari rupiah neto Rp4,3 triliun, pinjaman luar negeri dan hibah Rp1,38 triliun, PNBP Rp351 miliar, BLU Rp92 miliar, SBSN Rp25,91 miliar. (dce) Tonton video di bawah ini: Video: Menteri PKC lagi, Trenggono percepat 5 kebijakan ekonomi biru