Jakarta, ILLINI NEWS – Pihak berwenang AS dilaporkan sedang menyelidiki pembuat chip Taiwan TSMC. Investigasi tersebut terkait bantuan terselubung kepada Huawei yang sudah lama masuk daftar hitam AS.
Informasi telah mengumumkan bahwa Departemen Perdagangan AS telah membuka penyelidikan terhadap TSMC. TSMC diduga melanggar aturan ekspor AS dengan diam-diam membuat chip AI dan ponsel pintar untuk Huawei.
Namun kabar tersebut dibantah oleh TSMC. “TSMC adalah perusahaan yang taat hukum dan berkomitmen untuk mematuhi seluruh peraturan dan ketentuan, termasuk pembatasan ekspor,” kata juru bicara TSMC kepada Reuters, Minggu (17/11/2024).
“Kami secara aktif berkomunikasi dengan Departemen Perdagangan AS mengenai laporan [Informasi]. Kami tidak mengetahui penyelidikan saat ini.”
Pemerintah AS telah memblokir ekspor perusahaan-perusahaan AS ke Huawei sejak Mei 2019, dengan alasan kekhawatiran keamanan nasional. TSMC, pembuat chip terbesar di dunia, telah mengonfirmasi bahwa mereka telah berhenti memasok chip ke Huawei mulai September 2020.
Secara terpisah, Reuters melaporkan bahwa chip TSMC ditemukan di produk Huawei. Hal ini mengindikasikan adanya pelanggaran terhadap larangan ekspor.
Chip Huawei ditemukan oleh firma riset TechInsights yang membongkar produk elektronik Huawei.
Huawei kembali menjadi sorotan industri elektronik global setelah sukses meluncurkan ponsel pertamanya yang dilengkapi chip 5G. Komponen chip 5G harus disertakan dalam produk yang tidak boleh dibeli oleh Huawei.
Pemerintah China dan Huawei mengklaim chip 5G pada produk Huawei merupakan hasil pengembangan dan produksi dalam negeri. (vur) Tonton video di bawah ini: Video: Hambatan terhadap Investasi yang Bertanggung Jawab Mendorong 5G untuk Efisiensi dan Produktivitas Bisnis Artikel Berikutnya Jerman Mengikuti Jejak AS dalam Memblokir Tiongkok