JAKARTA, ILLINI NEWS – Mobil self-driving banyak terlihat di jalanan Singapura. Salah satunya adalah minibus yang diekspor dari China oleh perusahaan bernama WeRide.
Bus menempuh jarak 1,2 km selama 12 menit dengan empat pemberhentian. Masih ada seseorang di depan mobil yang dikenal sebagai safety driver.
Pengemudi yang aman diwajibkan menurut hukum Singapura. Ia bertugas melihat data dari radar kendaraan, lidar, dan beberapa kamera pada empat tampilan yang tersedia.
Seperti di seluruh dunia, pengujian mobil tanpa pengemudi telah dilakukan di Singapura sejak tahun 2015, namun penggunaannya telah meningkat secara signifikan akhir-akhir ini.
Pemerintah setempat juga mengizinkan penggunaan robot untuk membersihkan jalan tanpa pekerja manusia. Robot akan ditugaskan membersihkan jalanan Singapura.
Selain itu, kendaraan otonom yang membawa barang dari supermarket terbesar Singapura, FairPrice, juga beroperasi. Bandara Changi telah menguji mobil tanpa pengemudi untuk staf selama dua tahun, dan mobil tanpa pengemudi digunakan untuk mengantarkan makanan ke peternakan unggas.
Kendaraan otonom masih membutuhkan tenaga manusia. Namun, ulasannya terbatas.
Sebastian Yee, kepala pengembangan bisnis di WeRide Singapura, menjelaskan bahwa negara ini merangkul teknologi tanpa pengemudi. Karena ada tujuan produksi yang besar untuk menggunakannya.
“Teknologi ini tumbuh dan berkembang dengan luar biasa pesatnya,” ujarnya seperti dikutip, Kamis (28/11/2024).
“Masyarakat kini terbuka terhadap mobil otonom dengan biaya transportasi yang murah. Saya rasa ini saat yang tepat dan tempat yang tepat,” jelasnya. (hebat/hebat) Tonton video di bawah ini: Video: Musk Bangun Robotaxis, Tesla Berhenti Membuat Mobil Listrik Setelah Kiamat China Artikel Sebarkan Kekerasan di Amerika