JAKARTA, ILLINI NEWS – Hingga Selasa (3/12/2024), ketegangan politik yang sedang berlangsung di Korea Selatan membuat pasar saham negeri ginseng tersebut terpuruk.
Pekan lalu saja, indeks acuan KOSPI Korea Selatan turun 1,13%. Ketika darurat militer diberlakukan pada Selasa lalu, keesokan harinya yakni Rabu pekan lalu, KOSPI langsung anjlok 1,44%.
Padahal, perdagangan Senin lalu merupakan hari terburuk bagi KOSPI yang ambruk hingga 2,78%. Situasi KOSPI kemarin merupakan yang terparah sejak hampir setahun atau 3 November 2023.
Namun pada perdagangan hari ini KOSPI sudah mulai bangkit dan menguat hingga 2,44%.
Hingga saat ini ketegangan masih terjadi di negeri Ginseng tersebut. Pasalnya, proses pemakzulan terhadap Presiden Korea Selatan Yun Suk-yeol tidak bisa digelar pada Minggu lalu.
Sementara itu, Partai Kekuatan Rakyat pimpinan Presiden Yun memboikot pemungutan suara yang diajukan partai oposisi pada Sabtu lalu atau sehari sebelum sidang pemakzulan.
Namun, jaksa penuntut di negara tersebut menyebut Presiden Yun sebagai subjek investigasi kriminal atas tuduhan pengkhianatan dan penyalahgunaan kekuasaan, media lokal melaporkan.
Pada perdagangan kemarin, gejolak politik sangat membebani semua sektor, dengan sektor pertahanan LIG Nex1 menjadi yang terburuk karena sahamnya anjlok 9,4%.
Saham raksasa kimia Korea Selatan LG Chem juga turun 7,5%, level terlemah sejak Maret 2020.
Selain itu, saham maskapai penerbangan Korea Selatan Jin Air turun 6,9 persen ke level terendah dalam hampir dua bulan.
Riset ILLINI NEWS (chd/chd)