Jakarta, ILLINI NEWS – Sebagian besar mata uang Asia melemah terhadap dolar AS selama sepekan.
Yen Jepang adalah mata uang terlemah terhadap dolar AS. Menurut Refinitiv; Hingga pukul 15.00 WIB Jumat (4/10/2024) ini, yen menguat hampir 3% dalam sepekan.
Setelah itu, selama sepekan, Ringgit Malaysia melemah 2,55% dan Rupee melemah 2,38%.
Rupee bahkan mencatatkan pelemahan selama lima hari berturut-turut dan tepatnya kembali ke level terendah sebulan sejak 4 September 2024.
Mata uang Asia juga melemah seiring memburuknya sentimen pasar global akibat kondisi panas di Timur Tengah.
Situasi ini mendorong investor mencari aset-aset safe-haven seperti dolar AS. Indeks dolar (DXY) mencapai 101,90, terkuat sejak awal September 2024.
Ketidakpastian meningkat setelah Iran kembali melancarkan serangan terhadap Israel. Konflik bersenjata menciptakan kekacauan di pasar dan investor cenderung memilih aset yang aman dibandingkan pasar yang berisiko seperti saham.
Serangan rudal besar-besaran terhadap Iran terjadi beberapa jam setelah pejabat Gedung Putih memperingatkan bahwa Iran merencanakan serangan pada 3 September 2024. ) Pelaku pasar kembali menunggu data penting keakuratan pasar tenaga kerja dari AS.
Berdasarkan konsensus ekonomi perdagangan, klaim pengangguran diperkirakan meningkat dari 218,000 menjadi 220,000 pada minggu lalu.
Data Non-Farm Payroll AS akan dirilis besok (4/10/2024). Konsensusnya berada di angka 142.000, yang mengindikasikan adanya perlambatan di sektor ketenagakerjaan. Dengan tingkat pengangguran diperkirakan akan tetap stabil di 4,2% dan pertumbuhan upah per jam diperkirakan melemah, lihat apakah Federal Reserve akan melakukan pelonggaran pada pertemuan berikutnya.
Riset ILLINI NEWS
(tsn/tsn) Simak video berikut: Prabowo: Total Download; Tidak bisa dinegosiasikan.