berita aktual Maaf Mr. Putin, Kali Ini Rusia Harus Bertekuk Lutut ke RI!

Jakarta, ILLINI NEWS – Pergerakan nilai tukar rupiah selama sepekan terakhir tampaknya menunjukkan penguatan terhadap mata uang negara lain, khususnya rubel Rusia.

Berdasarkan data Refinitiv, mata uang Garuda tampak menguat terhadap sebagian besar mata uang lainnya pada pekan yang berakhir Jumat (1/3/2025), kecuali yen Jepang yang nilainya turun tipis sebesar 0,07%.

Rupee terbukti menjadi yang terkuat terhadap rubel Rusia, menguat 4,62%, diikuti kenaikan terhadap euro, dolar Singapura, dan ringgit Malaysia masing-masing sekitar 1%.

Begitu pula dengan penguatan rupee terhadap negara-negara Asia Pasifik lainnya seperti India, China, Filipina, dan Australia. Bahkan terhadap dolar AS, rupee menguat 0,28% dalam sepekan. Berikut rinciannya:

Rubel Rusia mendapat tekanan paling besar akibat devaluasi posisinya akibat penguatan indeks dolar AS (DXY).

ILLINI NEWS mencatat DXY kini telah naik di atas level 109, menandai level tertingginya dalam dua tahun terakhir.

Mata uang Rusia juga mendapat tekanan akibat sanksi baru dari negara-negara Barat dan meningkatnya ketegangan geopolitik.

Penurunan juga berlanjut setelah AS menjatuhkan sanksi terhadap Gazprombank, bank terbesar ketiga di Rusia, yang memainkan peran penting dalam memproses pembayaran ekspor gas alam Rusia ke Eropa.

RISET ILLINI NEWS (tsn/tsn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *