JAKARTA, ILLINI NEWS – IPO saham yang berpotensi menghimpun dana jumbo dari afiliasi ekuitas akan terus berlanjut di tahun 2025.
Pada Januari 2025, dua emiten grup tersebut, yakni PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), PT Bangun Kosambi Sukses Tbk, akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). . (CBDK) dan anak perusahaan emiten hulu migas PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) yakni PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU).
Kemudian menurut pemberitaan yang tersebar, ILLINI NEWS memberitakan adanya rumor dari grup emiten IPO seperti PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) terkait Prajogo Pangestua, yang saat itu merupakan perusahaan investasi real estate milik Samarecon. Kelompok.
Berikut rinciannya: PT Chandra Daya Investasi, anak perusahaan TPIA
Manajemen PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) buka-bukaan soal penawaran umum perdana (IPO) anak usahanya PT Chandra Daya Investas.
Mengutip informasi yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen membenarkan rencana tersebut.
“Perusahaan mulai menjajaki kemungkinan rencana IPO PT CDI, namun masih dalam tahap pembahasan internal,” tulis manajemen, Selasa (20 Agustus 2024).
Manajemen mengatakan PT CDI merupakan mesin pertumbuhan Chandra Asari Group karena bisnis infrastruktur merupakan bisnis yang memiliki prospek bagus.
“Perusahaan tentunya bermaksud untuk tetap patuh dan patuh terhadap ketentuan peraturan pasar modal yang berlaku,” tutupnya.
Sedangkan PT Chandra Daya Investasi (PT CDI) merupakan anak perusahaan PT Chandra Asri Pacific Tbk (Perseroan) yang bergerak di bidang investasi, khususnya PT Griya Idola anak perusahaan BRPT.
Selanjutnya Prajogo tergabung dalam kelompok yang sama dengan Pangestu. Kabar mengharukan, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) membuka peluang IPO anak usahanya PT Griya Idola.
Sebelumnya, CEO Barito Pacific Agus Salim Pangestu mengumumkan perseroan akan memperluas bisnis properti selain fokus pada petrokimia melalui PT Chandra Asari Pacific Tbk (TPIA) dan panas bumi melalui PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).
“Di bisnis real estate, kami telah mencanangkan rencana pengembangan awal untuk memperluas kawasan industri kami di Subang,” kata putra Prajogo Pangestu dalam keterangan resmi dikutip Kamis (8 Januari 2024).
Agus menambahkan, kawasan industri perseroan berlokasi strategis di dekat pelabuhan Patimban. Ia menambahkan, posisi prima ini akan membuat BRPT memanfaatkan peluang yang muncul dari pengembangan fasilitas produksi otomotif dan memenuhi rencana pemerintah untuk meningkatkan investasi asing langsung.
FYI, Griya Idola memiliki empat portofolio real estate yang terdiri dari segmen residensial, industri, perkantoran, dan restoran. Di segmen konstruksi residensial, perseroan mengembangkan Griya Idola Residence Tangerang. Pembangunan klaster ini dimulai pada tahun 2023 dan dijadwalkan selesai dalam lima tahun ke depan. PT Samarecon Investment Property, anak perusahaan SMRA
Anak Perusahaan PT Summareco Agung Tbk. (SMRA) tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu PT Summarecon Investment Property (SMIP) yang bergerak di bidang investasi real estate.
Beberapa indikasi kemungkinan akan dilakukannya IPO anak usaha SMRA ini dengan adanya penjualan Mal Kelapa Gading milik Summareco ke SMIP baru-baru ini, yang diyakini merupakan bagian dari tahap restrukturisasi untuk mempersiapkan SMIP menghadapi IPO tahun depan.
SMRA juga melaporkan biaya dibayar di muka sebesar Rp 11 miliar yang diidentifikasi sebagai “biaya pencatatan tambahan”.
Namun pencatatan anak usaha SMRA ini masih sebatas rumor karena manajemen dan BEI belum memberikan komentar mengenai kepastian usaha tersebut.
I Gede Nyoman Yetna, Kepala Penilaian Perusahaan BEI, mengatakan berdasarkan hasil audit database internal kami, SMIP belum pernah bertemu dengan pihak bursa untuk menyampaikan rencana IPO.
Berdasarkan hasil penelusuran database internal, PT Samaracon Investment Property (SIP) tidak pernah mengadakan pertemuan dengan tim bursa untuk membahas rencana penggerak IPO perseroan, kata Newman melalui pesan tertulis yang dikutip, Selasa (21/8). . ). 5/2024).Disclaimer Riset ILLINI NEWS: Artikel ini merupakan produk jurnalistik pandangan Riset ILLINI NEWS. Analisis ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembaca agar membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada di tangan pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan apa pun yang diakibatkan oleh keputusan ini.
(tsn/tsn)