JAKARTA, ILLINI NEWS – Direktur Penjualan dan Distribusi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI, Anton Sukarno, mengimbau jamaah haji Indonesia menggunakan pembayaran non tunai saat melakukan transaksi keuangan. Tujuan dari langkah-langkah ini adalah untuk mengurangi jumlah pencurian dan kemungkinan kejahatan lainnya.
“Mudah-mudahan kalau bisa, jamaah haji bisa perlahan-lahan beralih dari tunai ke kartu,” kata Anton dalam laporan BSI, Selasa (14/1/2025), Kesiapsiagaan Musim Haji 1446 Hijriah.
Anton mengatakan, jemaah haji bisa menggunakan kartu debit Visa dari BSI untuk bertransaksi kartu. Transaksi kartu disebabkan karena belum tersedianya QRIS Cross Border antara Indonesia dan Arab Saudi.
“Kami berharap pengetahuan kita tentang penggunaan kartu atau pembayaran elektronik lainnya semakin meningkat karena kartu mengurangi risiko pencurian uang tunai,” tutupnya.
Selain itu, ia juga mengimbau para jemaah haji untuk membeli oleh-oleh khas haji ke Indonesia untuk lebih menunjang perekonomian negara.
“Ini adalah bagian dari dorongan kami untuk menggerakkan perekonomian. Tidak perlu belanja ke sana (Arab Saudi),” jelas Anton.
Sebagai informasi, BSI melaporkan pertumbuhan pelanggan calon jemaah haji dari tahun ke tahun. BSI diperkirakan memiliki 185.000 jemaah haji pada tahun 2025, meningkat 86,7% dibandingkan tahun 2024 atau 178.700 jemaah haji.
“Tren jumlah jemaah haji setiap tahunnya semakin meningkat. Dari 211.320 jamaah yang akan diterima BSI pada tahun 2023. 171.887 jemaah haji yaitu 81,3%,” pungkas Anton.
(ra/ra) Simak videonya di bawah ini: Video: BRIS Ungkap Dirinya! BYOND Super App BSI Diluncurkan Artikel Berikutnya BSI Sebut Pergeseran Kompetensi Perbankan Syariah – Demikian Kata OJK