illini berita Terbebani Sentimen Global, IHSG Merosot Nyaris 1%

JAKARTA, ILLINI NEWS – Indeks Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada akhir perdagangan Kamis (24 Oktober 2024), terbebani sentimen negatif global.

IHSG ditutup pada 7.716,55 poin, naik 0,91%. IHSG yang mengalami koreksi cukup signifikan pada penutupan perdagangan hari ini mendekati level psikologis 7.600, meski masih berada di kisaran level psikologis 7.700.

Nilai perdagangan indeks hari ini mencapai kurang lebih Rp 11 triliun, termasuk 25 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,4 juta kali. Sebanyak 214 saham menguat, 379 saham terkoreksi, dan 198 saham stagnan.

Secara sektoral, penghambat terbesar IHSG pada penutupan perdagangan hari ini adalah sektor Kesehatan yang mencapai 1,51%.

Sementara dari sisi ekuitas, faktor yang paling menekan IHSG hari ini adalah emiten Bank Himbara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan emiten energi terbarukan (EBT) konglomerat Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). dan 4,7 masing-masing adalah poin eksponen.

IHSG kembali melemah di tengah pemberitaan yang kurang menggembirakan mengenai prospek perekonomian Indonesia ke depan.

Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap berada di angka 5% hingga tahun 2029. Hal ini sesuai dengan laporan World Economic Outlook yang dirilis IMF pada Oktober 2024.

Lebih spesifiknya, IMF memperkirakan produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan tumbuh sebesar 5% pada tahun 2024, 5,1% pada tahun 2025, dan 5,1% pada tahun 2029 dalam jangka menengah.

Menurut Outlook Ekonomi Dunia (World Economic Outlook) Dana Moneter Internasional (IMF) bulan Oktober 2024, inflasi telah melambat secara signifikan, namun perekonomian global masih diliputi ketidakpastian.

“Pasar masih menunggu arah kebijakan ekonomi yang akan diambil pemerintahan baru, khususnya program kerja 100 hari yang akan disampaikan Presiden Prabowo kepada para menteri dalam pertemuan tiga hari di Akhmil Magelang,” kata laporan itu.

Pada saat yang sama, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan tumbuh stabil sebesar 3,2% pada tahun 2024 dan 2025, dan ekspektasi inflasi global akan mencapai 3,5% pada akhir tahun 2025.

Sementara itu, klaim pengangguran AS naik 19.000 menjadi 241.000 pada pekan yang berakhir 12 Oktober, menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS masih kuat.

Tingkat pengangguran yang diasuransikan dengan penyesuaian musiman adalah 1,2% untuk pekan yang berakhir tanggal 5 Oktober, tidak berubah dari tingkat pengangguran yang tidak disesuaikan dari minggu sebelumnya.

Tingkat pengangguran awal yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir pada tanggal 5 Oktober adalah 1.867.000, meningkat sebesar 9.000 dari tingkat penyesuaian minggu sebelumnya.

Sebaliknya, investor saat ini menunggu hasil keuangan Q3 2023 dari emiten-emiten besar, khususnya saham-saham bank besar.

Investigasi ILLINI NEWS

[email protected] (chd/chd) Simak video di bawah ini: Video: Bos BEI: Pasar saham RI sangat kompetitif di level global. Artikel Berikutnya Meski minim sentimen, IHSG di Sesi I menguat 1,33% ke 7.129.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *