JAKARTA, ILLINI NEWS – Pertumbuhan anak laki-laki masih menjadi masalah besar bagi Indonesia. Kehadiran sektor swasta, termasuk sejumlah pihak, harusnya terus menekan ekspansi atau derajat pertumbuhan nasional.
Besarnya skala pembangunan di Indonesia terlihat dari masih meluasnya ekspansi dibandingkan negara tetangga.
Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan pertumbuhan prevalensi di Indonesia akan menurun dari 24,41% menjadi 21,6% pada tahun 2021. Meski mengalami penurunan, namun angka tersebut masih jauh dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (TOP) yang kurang dari 20%.
Pemerintah sendiri berencana menurunkan angka tersebut menjadi 14% pada tahun 2024.
Jika dikaji lebih dalam mengenai provinsi-provinsi di Indonesia, terlihat jelas bahwa provinsi-provinsi tersebut masih memiliki kecepatan pembangunan yang lebih tinggi dibandingkan pencapaian nasional. Lima provinsi paling maju adalah Papua, Nusa Tenggara Barat (NTB), Aceh, Papua Barat, dan Sulawesi Tengah.
Sebaliknya, hanya dua provinsi yang mampu memperluas program ini dalam Program Nasional Pemerintahan Sementara (RPJM), yaitu DKI Jakarta dan Bali masing-masing sebesar 14,8% dan 8%.
Tak hanya stunting, banyak anak Indonesia yang mengalami kekurangan berat badan. Hindari yang rendah (kondisi anak di bawah usianya) dan memperbanyak penurunan berat badan, berat badan rendah dibandingkan dengan berat badan anak).
Data SSGI 2022 menunjukkan jumlah anak yang mengalami underweight dan angka wasting di Indonesia mencapai 7,1%.
Pertumbuhan leher merupakan masalah besar karena dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang. Di antaranya buruknya kualitas sumber daya manusia (SDM) dan permasalahan kesehatan.
Berdasarkan studi tersebut, Bank Dunia memperkirakan kerugian pertumbuhan mencapai 3-11% dari total pendapatan domestik (PDB).
Indonesia diperkirakan mencapai Rp626,77 triliun-Rp2,299 triliun per tahun jika nilai PDB pada tahun 2023 sebesar 20.892,4 triliun.
Pertumbuhan Leher Akibat Perpanjangan Hidup Anak (HPC) mengacu pada kondisi anak sesaat setelah usianya.
Seiring dengan pertumbuhan dan pendewasaan seorang anak, ia akan lebih sensitif terhadap berat badan, yang sensitif terhadap penyakit seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan gagal ginjal.
Jika dampak ini menyebar, pertumbuhan jumlah penduduk dapat menjadi penghalang bagi demografi Indonesia.
Gizi anak modern dapat menghasilkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas. Faktanya, human capital index (HCI) madu masih 0,50%. Angka tersebut menunjukkan bahwa produktivitas setiap anak yang dilahirkan hanya mencapai 50% dari kapasitas idealnya.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) (yang tidak diberi makan oleh pengentasan kemiskinan: “Jika tidak tumbuh, produktivitas yang dihasilkan akan berkurang. Kualitas sumber daya manusia tidak bisa maksimal.” Behjuri Ali ILLINI NEWS di Indonesia Berakhir
Merujuk Kemenkes, pencegahan pembesaran payudara harus lebih tepat sasaran, baik dari atas yaitu kehamilan, anak, atau 1000 hari kehidupan.
Bayi harus dipantau setiap bulan untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangannya. Kesehatan ibu hamil juga harus diperhatikan.
Selain itu, banyak ibu hamil yang mengalami anemia atau anemia defisiensi besi. Data riset kesehatan Indonesia menunjukkan prevalensi anemia pada ibu hamil usia 25-34 tahun telah mencapai 31,4%.
Diet tersebut berbunyi: “Jin memiliki semua ciri-cirinya pada 1000 hari pertama. Jika gizi ibu tidak mencukupi atau terjadi pendarahan yang banyak, sel otak bayi bisa berkurang dan mungkin pendek.” dan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan dan Keperawatan Universitas Gadje Mada (FK-KMK UGM) TOTO SUDARGO ILLINI NEWS. Pemerintah memiliki lima pilar untuk mempercepat penurunan pertumbuhan ukuran.
Pilar pertama adalah tanggung jawab, pilar kedua adalah pencegahan, pilar ketiga harus dipadukan, pilar keempat menyediakan pangan yang baik dan memberikan inovasi yang mantul pada pilar kelima dan informasi yang baik.
Masalah pertumbuhan di Kabupaten Tangerang
Kabupaten Tangerang pemerintah daerah Banten pada tahun 2022 mengklaim pada tahun 9.200 dan tahun 2021 pada tahun 2023 pada tahun 2023.
Jumlah keluarga berisiko tinggi di Kabupaten Tangerang mengalami penurunan dari 77.608 kejadian pada tahun 2023 menjadi 51.938 pada tahun 2024. Pelayanan kesehatan dokter Kabupaten Tangerang (Kadinkes). Ashlis berkata: Tinggi badan meningkatkan pertumbuhan. Situasi ini memaksa pemerintah daerah untuk melaksanakan berbagai program untuk mengurangi pertumbuhan dan bekerja sama dengan pemangku kepentingan.
Muchlis mengatakan kepada ILLINI NEWS, “Angka-angka ini meningkat dan akhirnya Bupati ingin menurunkannya. Jadi, ada gerakan bersama untuk menghilangkan kemiskinan ekstrem dan menghilangkan pertumbuhan penduduk.”
Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang menunjukkan bahwa jika dihitung Riset Gizi Indonesia (SSGI) dalam refleksi Kabupaten Tangerang justru meningkat menjadi 23,3% pada tahun 2021 dan 21,1% pada tahun 2021.
Sementara itu, lag pertumbuhan pada tahun 2023 kini sebesar 2,7% menurut EPPGM atau registrasi dan pelaporan berbasis e-commerce. Angka EPPGM mengacu pada jumlah bayi yang diambil di Posyandu. Sedangkan SSGI merupakan survei nasional yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan untuk mengetahui status gizi balita di Indonesia.
Kemudian dicanangkan sejumlah program, seperti Gebrak Tegas yaitu aksi mogok bersama untuk mengentaskan kemiskinan dan kalung. Di semua tingkatan, kepala departemen dan pemerintahan juga fokus pada perlambatan pertumbuhan.
“Kami mengawasi anak-anak yang mau ke Posyandu.
Langkah ini diperlukan untuk mengetahui status gizi bayi di Kabupaten Tangerang, termasuk yang mengalami berat badan kurang dan menderita gizi buruk.
“Karena kita sekarang punya informasi intervensi jadi lebih mudah. Dokter spesialis lebih mudah ikut pertumbuhan. Kita menyediakan 20 dokter spesialis di 44 puskesmas.
Pemerintah daerah Kabupaten Tangerang juga menggandeng pihak swasta untuk mengurangi kerja sama pengusaha dengan pihak swasta untuk menekan pertumbuhan.
Kepedulian ini kemudian diimplementasikan dalam program pencegahan dan pengurangan “Si Melon” (Masyarakat Sehat Berkala). Program SI Melon juga merupakan pilot project Gerakan Keluarga Sehat untuk melawan bencana alam dan keberlanjutan di Kabupaten Tangerang.
PIK2 fokus pada intervensi gizi spesifik dan sensitif yang diterapkan pada nutrisi percakapan dan sensitif, telah aktif dalam program manajemen pertumbuhan sejak tahun 2021. Tindakan pencegahan dilakukan di wilayah terdekat perusahaan yaitu kawasan Teluknaga.
Program ini diperuntukkan bagi ibu hamil (ibu hamil), bayi (usia dua tahun), dan bayi di bawah usia dua tahun.
Muchlis menjelaskan PIK2 sangat aktif dan pemerintah mulai membantu menekan pertumbuhan tinggi badan di Kabupaten Tangerang. Selain melon, Bupati Pantai Indah Kapuk meluncurkan program lain untuk mengurangi pertumbuhan ukurannya. Program ini meliputi Program Makanan Tambahan dan Toilet (PMT).
“Mereka selalu siap dan terbuka. Bahkan mereka bertanya apakah bisa membantu. Kami sampaikan, mereka sukarela,” kata Muchlis. Muchlis menjelaskan, kerja PIK2 dan Pemkab Tangerang akan terus menekan laju pertumbuhan pemerintah. Pasalnya, PIK2 dan pemerintah daerah memahami betul bahwa penurunan pertumbuhan jumlah penduduk harus terus dilakukan dan berkelanjutan. “Mereka menjanjikan program seperti pembangunan toilet air bersih setiap tahun.
Pemerintah Kabupaten Tangerang telah mengidentifikasi 24 tempat (tempat) khusus untuk menekan angka pertumbuhan di Kabupaten Tangerang hingga tahun 2025. Tempat-tempat ini memerlukan intervensi untuk mencegah pertumbuhan di 11 wilayah.
Pada tanggal 16 Juni 2022, PIK2 meluncurkan Marketing Gallery PIK 2 “Wilayah Teluknaqa, Program Penumbuhan Leher dan Pengurangan Pertumbuhan Leher”.
Program tersebut menyasar empat desa yaitu Desa Mora, Desa Limo, Desa Butal Pargos yang menjadi sasaran kelompok anak usia dua tahun yang masuk dalam kategori pemulihan tumbuh kembang, ibu hamil penderita anemia, dan kelompok ibu hamil berenergi rendah kronis Masalah kesehatan dan gizi.
Sejumlah program PIK2 dalam penanggulangan penyakit leher, antara lain: 1. Pemberian makanan tambahan (PMT) berupa stik ikan dan skye serta makanan tambahan berupa telur yang diolah untuk meningkatkan protein peserta sasaran. PMT ini diberikan kepada ibu hamil, ibu dan anak menyusui 1 butir telur per hari, 7-8 bulan per minggu dan 1 bungkus per minggu.
PMT dilakukan di lima desa dengan tambahan pangan kepada 359 orang setiap harinya.
2. Penyediaan kehamilan bagi ibu hamil 3. Optimalisasi Posyandu 4. Air minum bersih 1,5 liter per hari 5. Pembangunan toilet sehat 6. Berat badan dapat diukur secara akurat
8. Budidaya ikan 9. Pelatihan pengolahan ikan
10. Meningkatkan khasiat telur dan produk susu
(mungkin / saya)