JAKARTA, ILLINI NEWS – Presiden terpilih Prabowo Subianto telah mengumpulkan orang-orang yang akan ia pertimbangkan untuk bergabung dengan kabinetnya. Pertemuan 49 calon menteri dan wakil menteri yang digelar di rumahnya di Kertanegara, Jakarta Selatan pada 14 Oktober 2024 menegaskan upaya Prabowo untuk mencapai keseimbangan antara energi muda dan kebijaksanaan yang dibumbui.
Berdasarkan usia, terdapat perbedaan usia para calon yang cukup besar. Di tingkat menteri, Ario Bimo Nandito Ariotedjo (lahir 25 September 1990) merupakan calon termuda dengan usia 34 tahun. Ario yang sebelumnya menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga diharapkan dapat membawa perspektif baru dalam menghadapi permasalahan, khususnya: generasi muda Indonesia.
Sedangkan calon menteri tertua dalam daftar tersebut adalah Yusril Ihza Mahendra, kelahiran 5 Februari 1956, yang kini berusia 68 tahun. Kehadiran orang-orang hebat seperti Yusril menunjukkan bahwa pengalaman berperan penting dalam menjaga stabilitas di tengah tantangan internasional. hanya. Tokoh senior lainnya, termasuk Sri Mulyani Indrawati dan Airlangga Hartarto, keduanya berusia 62 tahun, menambah fokus kebijakan ekonomi kabinet Prabowo.
Kelompok umur juga menunjukkan sikap serupa di tingkat wakil menteri. Politisi Golkar Dyah Roro Esti Widya Putri, 31, menjadi calon termuda. Lahir pada tanggal 25 Mei 1993, Roro Esti dikenal karena komitmennya terhadap isu lingkungan dan pemberdayaan generasi baru. Kehadirannya diharapkan dapat mempererat komunikasi pemerintah dengan generasi milenial yang merupakan sebagian besar penduduk Indonesia saat ini.
Sementara itu, politisi senior Otto Hasibuan, 65 tahun, merupakan salah satu calon wakil perdana menteri tertua. Karena pengetahuannya yang luas di bidang hukum dan pengalamannya yang panjang di berbagai forum nasional, beliau merupakan sosok yang diharapkan dapat memberikan pandangan yang masuk akal, khususnya dalam menghadapi tantangan kebijakan ketatanegaraan.
Secara umum, kesenjangan usia antara menteri dan calon wakil menteri menunjukkan strategi Prabowo menghadirkan kabinet koalisi tidak hanya dari segi keterwakilan partai dan profesional, tetapi juga dari segi usia. Kombinasi generasi muda yang siap menghadapi perubahan dan tokoh-tokoh senior yang berpengalaman dapat menciptakan pemerintahan yang lebih kuat dan stabil.
Kehadiran tokoh-tokoh muda seperti Ario Bimo dan Dyah Roro Esti memberi harapan akan adanya cara-cara baru untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi generasi baru. Di sisi lain, peran tokoh senior seperti Yusril Ihza Mahendra dan Otto Hasibuan diyakini mampu menjaga keberlanjutan kebijakan berdasarkan pengalaman panjang dan tidak bisa ditawar.