Jakarta, ILLINI NEWS. Korea Selatan menghadapi masalah populasi. Semakin banyak anak muda enggan menikah dan memiliki anak, yang sangat rendah. Akibatnya, beberapa sekolah di Korea Selatan dipaksa untuk ditutup karena tidak ada siswa yang terdaftar.
Dalam laporan Korea Times, berdasarkan data Kementerian Pendidikan di Korea Selatan, sekitar 49 49 sekolah akan ditutup tahun ini, serta sekolah dasar, sekolah menengah dan sekolah menengah di 17 kota dan sekolah menengah di Korea Selatan.
Selain itu, 88 % sekolah yang ditutup akhir tahun ini berada di daerah pedesaan. Penurunan jumlah ini disebabkan oleh tingkat kelahiran di negara ini.
Angka -angka yang disebutkan di atas lebih tinggi dari jumlah sekolah yang ditutup setiap tahun di setiap kota dan wilayah dalam lima tahun terakhir. Jumlah sekolah yang ditutup pada tahun 2020 mencapai 33, kemudian 24 pada 2021, 25 pada 2022 dan 22 pada 2023, sebelum kembali, 33 tahun yang lalu.
Bergantung pada daerahnya, tidak ada sekolah yang ditutup di Seoul. Wilayah Jaola Selatan menempati bagian atas daerah di mana 10 sekolah dijadwalkan ditutup, diikuti oleh sembilan sekolah dan wilayah selatan Chungchong.
Bergantung pada standar sekolah, 38 dari 49 sekolah tertutup sekolah, yang sebagian besar sekolah, sementara delapan sekolah menengah dan tiga adalah sekolah menengah.
Sementara itu, ada 112 sekolah dasar di seluruh negeri yang tidak menerima siswa baru tahun lalu.
Menurut data kementerian, hingga April tahun lalu, wilayah pemberian utara memimpin daerah dan 34 sekolah dasar yang tidak menerima siswa baru.
–