illini berita Ini 6 Pemilik Maskapai Penerbangan yang Beroperasi di RI

Jakarta, ILLINI NEWS – Belakangan ini banyak sekali pemberitaan mengenai industri penerbangan Indonesia.

Ketika maskapai baru BBN Air Indonesia resmi memulai layanannya, pilot Sushi Air dibebaskan dari sandera geng kriminal bersenjata Papua dan pemilik Lion Air Rusdi Kirana menjadi wakil ketua Komite Rakyat. Dia telah menjabat. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Presiden Sriwijaya Air Hendry Lee menjadi tersangka kasus korupsi tersebut. (TIN).

Ada sekitar 14 maskapai penerbangan di Indonesia saja. Di balik semua maskapai penerbangan ini terdapat nama banyak pemilik.

Orang-orang berikut ini adalah pemilik maskapai penerbangan yang beroperasi di Rhode Island.

Rusdi dan Kusnan Kirana

Bos Lion Air Rusdi Kirana resmi dilantik menjadi Wakil Ketua MPR IV oleh Fraksi Partai Kebangkitan Rakyat (PKB). Sebelum terjun ke dunia politik, Rusdi sukses mendirikan Lion Air bersama kakaknya Kusnan Kirana.

Sebelum tahun 2000, tidak semua orang bisa bepergian dengan pesawat, sehingga Lusdi awalnya ingin menciptakan maskapai penerbangan bertarif rendah yang bisa dinikmati semua orang. Keinginan tersebut muncul semasa kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Panchshila dan bekerja paruh waktu sebagai broker tiket di Bandara Soekarno-Hatta.

Melalui bisnis tersebut, ia akhirnya bisa memahami seluk beluk industri penerbangan dan mengumpulkan modal untuk melebarkan sayap perusahaannya. Rusdi dan Kusnan akhirnya mendirikan biro perjalanan bernama Lion Tours pada tahun 1990-an. Keduanya disebut “Singa” karena sama-sama singa.

Mengutip majalah Warta Ekonomi (2006), ia menjalankan perusahaan ini selama 13 tahun dan akhirnya mengembangkannya pada tahun 1999. Tahun ini maskapai swasta baru diperbolehkan didirikan di Indonesia sehingga duo Kirana mendirikan Lion Air.

Presentasi majalah Gatra (13 November 2004) menyatakan bahwa persetujuan maskapai ini baru diberikan pada tahun 1999 dengan dua pesawat sewaan. Namun, mengutip situs resmi Lion Air, maskapai tersebut baru bisa mulai beroperasi pada 30 Juni 2000.

Lion Air Group saat ini mencakup Lion Air, Batik Air, Wing Air, Malindo Air, Thai Lion Air dan Super Air Jet.

Chandra Lee dan Hendry Lee

Merujuk situs resmi perusahaan dan sejumlah dokumen lainnya, Sriwijaya Air didirikan dari awal oleh Bapak Chandra Lee dan saudaranya Bapak Hendry Lee. Chandra Lee adalah pengusaha Indonesia kelahiran Pangkal Pinang.

Kedua bersaudara ini membawa serta Johannes Bunjamin dan Andi Halim. Maskapai ini didirikan pada 28 April 2003 dan menerima izin terbang pertamanya pada 28 Oktober 2003.

“Sriwijaya Air memulai operasinya dengan pesawat Boeing 737-200. Pionir berdirinya Sriwijaya Air adalah Kapten Supardi, Kapten Kusnadi, Kapten Adil W, Kapten Harwick L, Gabriela, Swarsono dan Djoko.・Widodo,” tulis manajemen Sriwijaya di situs resminya. Dikutip dari situs ILLINI NEWS.

Menyusul pertumbuhan Sriwijaya Air, Chandra pun mengembangkan NAM Airlines setelah mengoperasikan Sriwijaya Air selama sepuluh tahun. Maskapai ini menawarkan penerbangan ke area penerbangan yang lebih kecil sebagai feeder.

Manajemen Sriwijaya dalam laman resminya menyoroti, Sriwijaya Air Group saat ini memiliki armada sebanyak 48 pesawat Boeing yang melayani total 53 rute, termasuk rute regional Medan-Penang dan rute internasional lainnya.

China Aircraft Lease Group Holdings Limited

TransNusa merupakan salah satu maskapai penerbangan terkemuka di Indonesia dan didirikan pada tahun 2005. Hingga saat ini terus melebarkan sayap dengan mengembangkan rute domestik dan internasional di kawasan ASEAN.

Saat ini TransNusa Airlines dimiliki oleh PT TransNusa Aviation Mandiri yang juga merupakan anak perusahaan atau bagian dari Link Asia. TransNusa fokus pada segmentasi layanan skala menengah.

Penerbangan dengan TransNusa dioperasikan dengan jenis pesawat ATR. Pesawat TransNusa berpangkalan di Bandara Ertari Kupang.

Pada Februari 2023, maskapai ini membeli pesawat dari perusahaan Tiongkok China Commercial Airplanes Co., Ltd. (COMAC). Hal ini merupakan bagian dari strategi Transnusa dalam membantu industri penerbangan dan pariwisata pulih dari pandemi COVID-19.

Saat ini Transnusa mengoperasikan penerbangan domestik dan internasional.

Grup Penyewaan Pesawat China Holding Co., Ltd. (CALC), anak perusahaan China Everbright Group, menguasai maskapai ini dengan 49% saham.

Grup Solusi Avia

Pemain baru telah memasuki kancah maskapai penerbangan Indonesia: BBN Airlines Indonesia. BBN Airlines Indonesia awalnya bernama BlueBird Nordic (BBN) Indonesia.

Meski memiliki nama yang mirip, BBN Airlines tidak memiliki hubungan dengan raksasa taksi Indonesia Bluebird Group (BIRD). BBN Airlines sendiri merupakan anak perusahaan Avia Solutions Group dan resmi mengoperasikan penerbangan sejak 27 September 2024.

Berdasarkan situs resminya, BBN Airlines didirikan di Jakarta pada Agustus 2022. Avia Solutions Group sendiri merupakan penyedia jasa ACMI (Aircraft, Crew, Maintenance dan Insurance). Markas besar grup ini berada di Dublin, Irlandia.

Avia Solutions Group memiliki armada 199 pesawat di seluruh dunia. Selain ACMI, Avia Solutions Group juga menawarkan berbagai layanan penerbangan termasuk pemeliharaan, perbaikan dan overhaul (MRO), pelatihan pilot dan awak, ground handling dan berbagai layanan lainnya.

Sushi Pujiastuti

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti adalah pemilik PT ASI Pujiastuti Aviation (Susi Air). Susi Air sendiri merupakan maskapai penerbangan yang didirikan di Medan, Sumatera Utara pada tahun 2004.

Mengutip situs resmi perusahaan, Sushi Air pertama kali mulai beroperasi sebagai pesawat bantuan pada 27 Desember 2004, saat gempa dan tsunami melanda kota Medan. Baru pada tahun 2006 Sushi Air mulai mengembangkan jadwal penerbangan domestik yang berbasis di Medan. Pada saat ini perusahaan juga sedang berkembang pesat.

Susi Air saat ini memiliki total 49 pesawat, antara lain 32 pesawat model Cessna Grand Caravan C208B, 9 unit Pilatus PC-6 Turbo Porter, 3 unit Piaggio P180 Avanti II, 1 unit “fuel carry” Air Tractor AT802, dan 2 unit helikopter. Piper Archer PA-28 dan LET 410. Helikopter tersebut adalah Agusta Westland Grand A109S dan Agusta Westland Koara A119Ke, keduanya mulai beroperasi pada tahun 2009.

Susea Air mengoperasikan 150 hingga 225 penerbangan setiap hari di 196 rute domestik, 164 destinasi domestik, dan 32 rute komersial. Sushi Air yang mulai beroperasi pada tahun 2006 saat ini melayani Medan, Banda Aceh, Padang, Dubbo, Bengkulu, Jakarta, Pangandaran, Palangkaraya, Samarinda, Tarakan, Marinau, Kupang, Masamba, Manokwari, Biak, Nabile, Timika, Jayapura, Wamena, Merauke.

Perusahaan saat ini mempekerjakan 865 orang: 140 pilot, 75 teknisi, dan 650 staf darat.

Pengangkut

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah pemilik PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA). Garuda Indonesia Airlines Group mengoperasikan total 202 pesawat dengan usia rata-rata kurang dari lima tahun.

Sedangkan Garuda Indonesia sebagai merek utama saat ini mengoperasikan 144 pesawat. Sisa armada sebanyak 58 kapal dioperasikan oleh PT Citylink Indonesia (Citylink), anak perusahaan GIAA.

Garuda Indonesia juga merupakan anggota aliansi SkyTeam dan terhubung dengan sistem 19 maskapai anggota lainnya sehingga memungkinkan Garuda menawarkan penerbangan penumpang ke lebih dari 1.052 tujuan di 177 negara.

Selain GIAA, BUMN juga memiliki maskapai lain bernama Pelita Air Service (PAS), anak perusahaan PT Pertamina (Persero).

(mkh/mkh) Tonton video di bawah ini: Video: OJK bangkrutkan perusahaan investasi dan cabut izin, bos AFPI angkat bicara Artikel berikutnya BI rate siap menunggu rupiah perkasa terhadap USD!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *