Jakarta, ILLINI NEWS – PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) mencari tambahan modal sebesar Rp 4 triliun. Hal itu dilakukan melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB) dan Initial Public Offering (IPO).
Presiden Bank Sumut Babai Farid Wazdi mengatakan pengumpulan dana Rp 4 triliun akan dilakukan melalui berbagai strategi dalam 2 tahun ke depan.
“Kalau dalam 2 tahun ini kita butuh Rp 4 triliun, berarti perlu tambahan modal ya? Lewat KUB, lewat IPO, lewat yang lain. lewat obligasi abadi, bisa lewat IPO,” kata Babai usai peluncuran Roadmap Penguatan BPD 2024-2027 di Grand Hyatt, Jakarta, Senin (14/10/2024).
Namun, dia belum bisa menyebutkan siapa yang akan menjadi induk dari KUB yang membawahi Bank Sumut.
Sekadar informasi, Bank Sumut telah mengumumkan rencana IPO dengan mematok harga penawaran di kisaran Rp350 hingga Rp510 per saham sehingga perseroan bisa menghimpun dana Rp1,02 triliun hingga maksimal Rp1,49 triliun pada 2023.
Lebih lanjut Babai menjelaskan, selain peningkatan permodalan dari kolaborasi ketiga strategi tersebut, Bank Sumut berpeluang memperkuat permodalan melalui pemegang saham. Maka rasio besar kecilnya pembagian dividen kepada pemegang saham akan menjadi kecil.
“Deviden payout ratio kita bagi pemegang saham akan lebih kecil dan menjadi modal Bank Sumut. Untuk [modal pemegang saham] keempat, kita bisa mendapatkan KBMI 2 hingga 2028, tapi kalau bisa IPO 2025, 2026, 2027 [menjadi KBMI 2] mungkin”, jelasnya.
Babai menjelaskan, dana sebesar 4 triliun rupiah rencananya akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Juga untuk pilot project penyaluran pinjaman kepada pemerintah daerah.
“Jadi untuk bupati dan wali kota yang baru, kita dorong untuk memberikan pinjaman daerah ke Bank Sumut. Jadi dengan pinjaman daerah mereka bisa membangun dari awal. Misalnya membangun pertanian, pangan, itu isu global, pangan. Jadi, kesehatan, pendidikan dan perumahan, ini merupakan isu penting yang mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” tutup Babai.
Sekadar informasi, batas waktu BPD memenuhi modal inti minimal Rp 3 triliun akan datang pada akhir tahun ini.
(mkh/mkh) Tonton video di bawah ini: Video: Bagaimana OJK mengubah BPD menjadi bank daerah yang kompetitif. Artikel selanjutnya OJK menyebut BPD bisa menyalurkan kredit ke segmen produktif tersebut.