illini news Era Baru Prabowo-Gibran Sebentar Lagi, Rupiah Siap Menguat!

Jakarta, ILLINI NEWS – Setelah pekan lalu sangat stabil, pergerakan rupiah pada pekan ini akan banyak mendapat perhatian di dalam negeri, khususnya dari RDG Bank Indonesia (BI) hingga pelantikan Presiden- Wakil Presiden terpilih Republik baru. . Indonesia.

Menurut Refinitiv, saham Garuda terpantau menguat 0,54% ke Rp 15.575/US$ pada Jumat (11/10/2024) lalu.

Apresiasi rupiah seharian akhirnya membawa rupiah kembali ke level Rp 15.500/US$ setelah bertahan di atas Rp 15.600/US$ selama empat hari terakhir.

Meski demikian, pergerakan mingguan rupee masih melemah sebesar 0,61%. Hal ini melanjutkan tren pelemahan rupee sejak pekan pertama Oktober sebesar 2,38%.

Volatilitas pasar saham Indonesia dipicu oleh perkembangan konflik politik Timur Tengah terkini dan rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) September 2024.

Dari AS, laju inflasi tahunan yang diukur dengan Indeks Harga Konsumen (CPI) September 2024 turun menjadi 2,4% y-o-y (y/y), terendah sejak Februari 2021. Angka tersebut lebih tinggi dari ekspektasi dan mencapai 2,3%. (Y y).

Secara bulanan (mom/mtm), CPI tampaknya meningkat sebesar 0,2%, sama dengan bulan Agustus lalu dan di atas perkiraan sebesar 0,1%.

Tingkat CPI tahunan naik menjadi 3,3% secara tidak terduga, dibandingkan dengan 3,2% pada dua bulan lalu, sementara investor memperkirakan angka tersebut akan tetap pada 3,2%. Tingkat inflasi inti bulanan tetap pada 0,3%, seperti pada bulan Agustus, namun di atas perkiraan 0,2%.

Secara keseluruhan, perekonomian AS pasca-Covid 19 meresahkan banyak negara industri. Namun, masih ada tanda-tanda bahwa pertumbuhan mulai melambat.

Sementara di Timur Tengah, keadaan semakin parah akibat kemungkinan terjadinya perang antara Israel dan Iran. Namun, baru-baru ini muncul perubahan yang menarik Arab Saudi ke dalamnya.

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salam (MBS) dilaporkan telah “turun dari gunung” untuk mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi. Hal ini terjadi di Riyadh, Rabu waktu setempat, lapor media pemerintah Arab Saudi, Saudi Press Agency (SPA).

Berbicara kepada Reuters, kedua tokoh tersebut bertemu Kamis lalu untuk membahas masalah regional. Arab Saudi sendiri sebenarnya telah menghubungi Iran dalam beberapa tahun terakhir untuk meredakan ketegangan yang meningkat, meski hal ini masih sulit dilakukan.

Iran melancarkan serangan rudal ke Israel sebagai tanggapan atas kebangkitan negara Yahudi melawan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon, dalam konflik yang paralel dengan perang di Gaza.

Teheran memperingatkan negara-negara Teluk Arab awal pekan lalu untuk tidak mengizinkan penggunaan wilayah udara atau pangkalan militer mereka untuk membantu Israel atau sekutunya membendung Iran.

Beralih ke Tanah Air, pada minggu ini pasar masih akan terus dipenuhi perasaan campur aduk yang akan menimbulkan ketidakpastian. RDG Bank Indonesia dan pelantikan Presiden terpilih Prabov Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadi pusat perhatian.

Rupiah Teknis

Secara teknikal, secara grafik 1 jam, pergerakan rupee terhadap dolar AS terlihat mulai sideways setelah beberapa hari dalam tren melemah. Peluang yang dekat dapat menutup gap yang terjadi pada 4 Oktober 2024 dalam sehari. Posisi ini dapat didukung kembali​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​khusus akan dikenakan biaya Rp 15.525/US$.

Sedangkan resistance atau pelemahan terdekat yang diperkirakan pelaku pasar adalah IDR/US$ 15.700 yang terdapat pada level psikologis dalam angka bulat serta high candle tanggal 7 Oktober 2024.

RISET ILLINI NEWS

(tsn/tsn) Simak video di bawah ini: Video: IHSG Gagal Kendalikan End-End, Rupee Tetap Tertekan Artikel Berikutnya Suku Bunga AS Kemungkinan Turun Dua Kali, Rupee Menguat?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *