Jakarta, ILLINI NEWS – Indeks Saham Indonesia (IHSG) akan kembali bergairah hingga akhir sesi perdagangan Kamis (17/10/2024) yang kembali mengikuti sentimen global hari ini.
Pada pukul 12.00 WIB, IHSG menguat 0,97% di 7.723,25. IHSG pun berhasil menyentuh level mental 7700 pada pertemuan I hari ini.
Nilai perdagangan indeks pada Sesi I hari ini mencapai sekitar Rp 4,9 triliun, termasuk 14,6 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 730.526 kali. Sebanyak 308 saham disukai, 227 saham ditolak, dan 251 saham ditahan.
Dari sektor perekonomian, sektor material dan finansial ditopang oleh IHSG pada sesi I hari ini yang mencapai 1,39% dan 1,04%.
Dengan sektor keuangan yang menopang IHSG, tiga saham perbankan raksasa menjadi penopang utama IHSG, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang mencetak 18,1 poin indeks, yang saat itu merupakan bagian dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). dengan 14,9 poin indeks dan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar 5,8 poin indeks.
Selain itu, perusahaan baru pembangkit energi terbarukan (EBT) milik Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), juga mendukung IHSG yakni 14,9.
Berikut daftar pihak yang mendukung atau mempromosikan IHSG pada Sesi I hari ini.
IHSG bullish di tengah reaksi pasar terhadap rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) dan ekonomi Tiongkok.
Amerika Serikat akan mempublikasikan data awal dan terkini mengenai klaim tunjangan pengangguran. Angka ini akan diperhitungkan oleh bank sentral AS (Federal Reserve/Fed) ketika memutuskan suku bunga di masa depan berdasarkan data ketenagakerjaan.
Semakin banyak orang yang melaporkan pengangguran, semakin besar kemungkinan The Fed akan menurunkan suku bunganya.
Selain itu, dalam dokumen Ringkasan Proyeksi Ekonomi (SEP) masih ada waktu bagi The Fed untuk memangkas suku bunga sebanyak total 50 (bps) pada Desember 2024.
Setelah itu, pelaku pasar juga akan mencermati rilis pertumbuhan Tiongkok Q3 2024 pada hari Jumat.
Produk domestik bruto (PDB) diperkirakan tumbuh 4,5% pada kuartal ketiga, melambat dari 4,7% pada kuartal kedua dan mencapai level terlemah sejak kuartal pertama tahun 2023, menurut survei yang dilakukan antara 27 September dan Oktober. 15.
Kemudian perekonomian Tiongkok kemungkinan akan tumbuh 4,8% pada tahun 2024, di bawah target pemerintah, dan pertumbuhan mungkin melambat menjadi 4,5% pada tahun 2025, menurut jajak pendapat Reuters, memberikan tekanan pada pembuat kebijakan saat mereka mempertimbangkan lebih banyak langkah stimulus.
Sebelumnya, pada kuartal II-2024, perekonomian tercatat tumbuh sebesar 4,7% year-on-year. Pertumbuhan tersebut merupakan pertumbuhan tahunan terlemah sejak kuartal pertama tahun 2023, di tengah perlambatan berkelanjutan di sektor properti, lemahnya permintaan domestik, melemahnya yuan, dan tegangnya perdagangan dengan negara-negara Barat.
Angka-angka terbaru ini muncul ketika Partai Komunis memulai sidang pleno ketiga, sebuah peristiwa politik penting di mana berbagai langkah reformasi mungkin akan dikeluarkan bersamaan dengan proposal langkah-langkah dukungan tambahan untuk mempercepat pemulihan.
Tiongkok mungkin akan mengumpulkan tambahan 6 triliun yuan ($850 miliar) dalam bentuk obligasi khusus pemerintah selama tiga tahun untuk menstimulasi perekonomiannya yang stagnan.
Sementara dari dalam negeri, hari ini Presiden baru terpilih Prabowo Subianto akan memberikan informasi kepada para calon Wakil Menteri, setelah kemarin Prabowo memberikan pengarahan kepada para calon Menteri. Acara dimulai pukul 09:00 WIB di rumah Prabowa di Hambalang, Provinsi Bogor.
RISET ILLINI NEWS
[email dilindungi]Catatan: Artikel ini merupakan produk jurnalistik opini Riset ILLINI NEWS. Survei ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau platform investasi terkait apa pun. Keputusan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang mungkin timbul dari keputusan ini. (chd/chd) Simak videonya di bawah ini: Video: Respon Baik Kabinet Prabowo, IHSG 7 Hari Berturut-turut Menguat Pos Berikutnya IHSG Akselerasi 1,5%, 5 Saham Utama Ini Jadi Pendorongnya