Jakarta, ILLINI NEWS – Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, dirinya tidak hanya melaporkan bangkrutnya Sritex kepada Presiden Prabowo Subianto di Gedung Negara, Selasa (29 Oktober 2024).
Airlangga juga melaporkan perkembangan perundingan Perjanjian Kemitraan Komprehensif atau IEU-CEPA antara Indonesia dan Uni Eropa.
“IEU-CEPA juga kita bahas dengan Presiden, bisa cepat diperbaiki,” kata Airlangga, Rabu (30 Oktober 2024).
Airlangga mengatakan, setelah perundingan selesai, perjanjian perdagangan bisa masuk ke tahap persiapan. Ia berharap fase ini bisa selesai pada tahun 2025.
Airlangga menjelaskan perjanjian dagang ini sangat penting karena dapat membantu ekspor produk buatan Indonesia, salah satunya kain. Ia mengatakan, saat ini ekspor tekstil dan produk dari Vietnam ke Eropa dibebaskan dari bea masuk. Saat ini bea masuk sebesar 16-20 persen masih dikenakan terhadap ekspor produk yang sama dari Indonesia.
“Misalnya Vietnam mengekspor tekstil dan barang ke Eropa senilai hampir $45 miliar karena bea masuknya 0 persen, tapi pajak kita 16-20 persen,” kata Airlangga.
Terkait permasalahan Sritex, Airlangga mengatakan, Prabowo memerintahkan produksi dan ekspor perusahaan tetap dilanjutkan. Dia mengatakan, pemerintah punya contoh kasus perusahaan di wilayah bersertifikat di Jawa Barat tetap bisa berproduksi meski dinyatakan pailit.
“Bisa terus beroperasi, sekarang kantor badan sudah bertemu dengan prinsipal dan Sritex, mudah-mudahan dalam waktu singkat bisa terus berjalan. Nah, bagian lainnya akan kita lihat lagi,” ujarnya.
(rsa/haa) Tonton video di bawah ini: Video: Presiden Prabowo ingin Sritex tetap berjalan.