Batavia, ILLINI NEWS – PT Bank Negara Indonesia (BBNI) melaporkan peningkatan total aset luar negeri tahunan (KLN) sebesar 14,55% year-on-year (YoY) pada kuartal III-2024. Peningkatan ini terjadi dilatarbelakangi oleh fluktuasi inflasi perekonomian global, perubahan suku bunga dan ketidakpastian geopolitik.
Agung Prabowo, Direktur BNI Safe & International Banking, mengatakan salah satu faktor utama pendukung pertumbuhan BNI KLN berasal dari universitas internasional. Sektor yang paling mendapat dukungan adalah kredit, perdagangan, keuangan, perdagangan, keuangan, energi, infrastruktur, dan manufaktur.
“Hal ini menyebabkan peningkatan permintaan dari nasabah multinasional dan lokal,” kata Agung dalam Konferensi Pers Terbuka BNI Q3-2024, Jumat (25/10/2024).
Berdasarkan total aset, per September 2024, layanan luar negeri BNI membukukan laba sebelum pajak sebesar 59,13% year-on-year.
Selain itu, BNI tidak menampik adanya potensi besar seputar rencana pendirian KLN baru. Namun, pentingnya pembukaan kantor baru akan dikaji lebih detail.
“Saat memperluas jaringan internasional kami, kami melihat peluang berdasarkan jumlah diaspora Indonesia di negara tujuan, besarnya investasi negara tersebut di Indonesia, volume perdagangan, jumlah perusahaan yang berbisnis dengan Indonesia, dan jumlah diaspora Indonesia. . perusahaan di negara itu,” ujarnya.
Sementara itu, saat ini fokus utama BNI adalah peningkatan layanan yang sudah ada. Pada bulan September 2024, BNI membuka kantor perwakilan baru di pusat kota Sydney, Australia.
Kehadiran kantor baru ini melengkapi jaringan global di Singapura, Hong Kong, Tokyo, London, New York, dan Amsterdam. Langkah ini memperkuat peran BNI sebagai mitra keuangan yang andal di kancah internasional. Tonton di bawah: Video: BNI Catat Pendapatan Rp 16,3 Triliun hingga September 2024 Artikel Selanjutnya BNI Catat Pendapatan Rp 10,69 Triliun di Semester I-2024