Jakarta, ILLINI NEWS – Blackberry mulai melakukan perubahan besar pada perusahaannya. Dari mantan raja HP, kini berubah pikiran di bidang software.
Diketahui Blackberry Limited mengakuisisi Cylance pada 2019 senilai US$1,4 miliar (Rp 21,7 triliun). Perusahaan yang berbasis di Irvine, California ini telah berdiri sejak tahun 2012.
Cylance mengembangkan program antivirus dan jenis perangkat lunak lainnya untuk melindungi dari virus dan malware. Cylance menggunakan pembelajaran mesin untuk mencegah pelanggaran keamanan.
Dalam presentasinya kepada investor, Blackberry menegaskan akan lebih fokus pada Cylance. Pengeluaran tersebut akan digunakan untuk mendorong pertumbuhan lebih tinggi bagi perusahaan yang berbasis di Irvine, California, Amerika Serikat (AS).
Blackberry melaporkan Cylance akan membukukan kerugian inti yang disesuaikan sebesar US$51 juta (Rs790 miliar) untuk tahun fiskal ini, dikutip Reuters, Kamis (17/10/2024).
Pada saat yang sama, Blackberry juga berencana meningkatkan alokasi modalnya untuk mengamankan bisnis komunikasi dan Internet of Things (IoT). Keduanya dianggap sebagai mesin pertumbuhan yang menguntungkan dan penting.
Perusahaan asal Kanada tersebut saat ini sedang dalam proses memisahkan aktivitas IoT dan keamanan siber secara independen.
Blackberry juga menerbitkan perkiraan EBITDA tahun 2026 sebesar US$50 juta hingga US$60 juta ($775-940 miliar).
Pendapatan IoT diperkirakan mencapai $225 juta hingga $235 juta (Rs3,4-3,6 triliun) tahun depan. Jumlah ini diperkirakan meningkat dari pendapatan tahun lalu sebesar $215 juta. (fab/fab) Tonton video di bawah ini: Video: Pusat Hubungan Ekonomi dan Bisnis, Pusat Data Dibangun di Kota Artikel berikutnya Raja HP tercepat di dunia 2024, bukan Samsung-Oppo-Xiaomi-Vivo