JAKARTA, ILLINI NEWS – Gorengan dan mie instan merupakan makanan yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat Indonesia. Pasalnya, makanan ini lebih praktis dan terjangkau bagi semua kalangan kehidupan perkotaan modern
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat masyarakat Indonesia semakin memilih mengonsumsi makanan dan minuman tidak sehat, termasuk gorengan, dalam beberapa tahun terakhir.
Terjadi peningkatan signifikan pada proporsi penduduk yang mengonsumsi gorengan, yaitu 51,7% pada tahun 2023, dari 45% pada tahun 2018. Jumlah konsumsi gorengan menempati urutan kedua setelah mie instan
Rasio ini dihitung dengan menghitung jumlah penduduk berusia di atas 3 tahun dan berapa kali mereka makan gorengan. Hasilnya, 51,7% penduduk Indonesia berusia di atas 3 tahun dan makan gorengan 1-6 kali per minggu.
Faktanya, gorengan dianggap sebagai makanan tidak sehat karena dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius, terutama penyakit jantung
Lebih khusus lagi, makanan yang digoreng, yang tinggi karbohidrat, lemak tidak sehat, serta mengandung tambahan gula dan garam, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Contoh kondisi jantung yang umum termasuk serangan jantung, aritmia, serangan jantung, dan bahkan stroke.
Penyakit jantung merupakan penyakit paling mematikan di Indonesia Pada tahun 2019, data Institute for Health Metrics and Evaluation menunjukkan bahwa penyakit jantung merupakan penyebab kematian utama setelah neoplasma dan diabetes, dengan 251 kematian per 100.000 penduduk.
Dalam publikasinya, BPS, Volume 1 Nomor 5 Tahun 2024 bertajuk “Data Statistik Indonesia Hidup Sehat dan Sejahtera”, menulis tentang faktor risiko penyakit jantung yang dapat dikendalikan (risk factor modified). Salah satunya adalah pola konsumsi seperti pola makan yang tidak sehat (poor diet), merokok, konsumsi alkohol dan kurang aktivitas fisik (Hazar, 2017).
Hal ini juga sejalan dengan penelitian lain Selain itu, menurut Anand et al., (2015), perubahan gaya hidup modern seperti banyak mengonsumsi makanan tidak sehat yang meliputi makanan olahan yang banyak mengandung karbohidrat, lemak buruk bagi kesehatan, dan gula dan garam. penyakit jantung
Lebih khusus lagi, konsumsi karbohidrat yang berlebihan, terutama karbohidrat olahan dan tambahan gula, dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi, khususnya di populasi Asia (Zhou et al., 2023).
(luc/luc) Simak videonya di bawah ini: Video: Perekonomian RI Terkena Krisis Daya Beli Artikel selanjutnya Muncul Tanda-tanda Baru, Perekonomian RI Benar-Benar Bermasalah!