JAKARTA, ILLINI NEWS – Menteri Keuangan Sri Maliani Indrawati menuntut agar pada tahun 2024, Peraturan Menteri Keuangan (PMK) no. 70 akan menghentikan impor keramik Tiongkok ke pasar Indonesia. Aturan tersebut mengenakan bea masuk anti dumping (BMAD) terhadap impor produk ubin keramik asal China. Ketentuan ini akan berlaku mulai tahun 2024. 24 Oktober untuk 5 tahun ke depan.
Ketua Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Eddy Suyanto menilai kebijakan tersebut akan mendorong produsen asing datang ke Tanah Air. Pasalnya, jumlah BMAD-nya cukup tinggi yakni 35-50%. Selain itu, dia juga memperkirakan bea masuk protektif mulai berlaku pada November mendatang.
“Kehadiran BMAD, kebijakan wajib SNI, dan BMTP juga diharapkan dapat menarik investasi baru baik dari dalam maupun luar negeri, terutama investor Tiongkok. Asaki siap menyambut pemain baru yang akan berinvestasi di Indonesia dan menciptakan lapangan kerja baru,” kata Eddy ILLINI NEWS pada Kamis (17/10/2024).
Saat ini, beberapa importir telah memulai pembangunan pabrik keramik homogen tile (HT) yang diharapkan selesai pada tahun 2025. Salah satu pedagang atau importir utama adalah PT. Trust Trading akan segera membangun lebih lanjut pabriknya di Kendal dengan kapasitas produksi 18 juta ton. m2 per tahun, dengan nilai investasi Rp 1,2 triliun dengan daya tarik 700 karyawan, maka PT. RKI di Batang dengan kapasitas produksi 21,5 juta m2 per tahun, nilai investasi Rp 1,5 triliun, menyerap 1000 karyawan dan PT. di Subang Unggul yang mempunyai kapasitas produksi sekitar 22 juta. m2 per tahun.
“Mari bersaing secara sehat, mari bersaing kinerja dan inovasi. Saya yakin kita para pemain lokal juga tidak kalah saingnya!” lanjutnya.
Dengan kebijakan baru BMTD ini, keramik impor bisa semakin dicegah masuk ke pasar produk lokal.
Selain itu, permintaan akan semakin tinggi karena Presiden terpilih Prabowo Subianto berencana membangun hingga 15 juta gedung baru dalam 5 tahun ke depan.
“Kami berharap dapat menjadi pelayan negara yang baik dan kami berharap dapat mendukung program pemerintahan baru Prabowo-Jabran untuk membangun 3 juta rumah setahun bagi masyarakat yang tentunya membutuhkan ubin keramik, keramik. Bahan bangunan seperti genteng dan genteng sangat dibutuhkan. produk sanitasi,” kata Eddy.
Di sisi lain, tingkat konsumsi masyarakat Indonesia secara umum masih tergolong rendah dibandingkan negara lain.
Konsumsi keramik per kapita di Indonesia dengan rata-rata konsumsi keramik per kapita sebesar 2,5 m2 per orang serta Malaysia dan Thailand dengan rata-rata konsumsi keramik per kapita masih mempunyai ruang untuk meningkat. sudah di atas 3m2, bahkan Vietnam dan China sudah di atas 5m2/kapita,” kata Eddy. (dce) Simak video di bawah ini: Prabo ketemu Jokowi solo, diajak makan malam Angkaringan Artikel selanjutnya Tidak ada senjata mematikan yang ditembakkan terhadap keramik impor China, alasannya adalah