Jakarta, ILLINI NEWS – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Pan, Surya Utama alias Uya Kuya, mengatakan hingga saat ini masih banyak rumah sakit “nakal” di Indonesia yang menangani gejala dan upaya mengurangi klaim Medicare. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Dewan Pengawas dan Eksekutif Presiden BPJS Kesehatan dan Komisi IX DPR RI di DPR RI, Uya Kuya meminta seluruh Direksi BPJS Kesehatan mengambil langkah antisipasi kecurangan. tipuan. dalam pemanfaatan jaminan sosial terkait kesehatan.
Uya Kuya mengaku langsung mengetahui adanya praktik penipuan yang dilakukan pihak rumah sakit untuk mendapatkan klaim BPJS Kesehatan. Ia juga menanyakan apakah ada penipuan yang dilakukan masyarakat peserta BPJS Kesehatan.
“Di RS, saya dengar yang namanya metode disinformasi. Misalnya operasi katarak satu mata disebut mata ganda. Lalu ada dugaan kalau tidak ada operasi, [pekerjaannya] akan dilakukan dengan menggunakan data peserta BPJS. , kata Uya Kuya, Rabu (13/11/2024).
“Tapi saya sudah dengar di masyarakat, Pak. Yang melahirkan bisa bekerja sama (mengatur) dengan dokter. Padahal, rumah sakit dan dokternya bagus,” lanjutnya.
Berdasarkan situasi tersebut, anggota Komisi IX DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Jakarta II menyimpulkan bahwa penipuan masih terjadi di rumah sakit dan pasien. Oleh karena itu, dia meminta BPJS Kesehatan menunggu masalah tersebut.
“BPJS Kesehatan bisa berharap apa? Siapa yang penipu? Cuma rumah sakitnya, dokternya, pimpinannya, pengelolanya, atau masyarakat umum?” tanya Uya Kuya.
Selain penipuan terkait klaim, Uya Kuya juga menyoroti penerimaan atau kinerja pasien yang kembali dirawat di rumah sakit setelah mantan peserta BPJS kesehatan.
Uya Kuya bersedia menerima informasi dari warga daerah pilihannya yang juga dirawat di rumah sakit karena menderita stroke dan dirawat di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON). Menurut dia, peserta BPJS Kesehatan penerima repatriasi tersebut meninggal dunia saat dipulangkan dari rawat inap.
“Lima bulan lalu saya merawat salah satu warga saya. Dia di RS PON, [dia] sakit, [setelah] tiga hari [di RS] dia disuruh makan lagi [untuk] kembali lagi nanti, pulang., sudah meninggal,” kata Uya Kuya.
Tak hanya sekedar masuk kembali, selebriti Tanah Air itu memuji para peserta BPJS Kesehatan yang diminta pihak rumah sakit untuk kembali ke negaranya, meski kesehatannya belum pulih.
Suatu ketika saya mendapat keluhan. Dia sakit demam berdarah dan trombositnya belum pulih, lalu dia menyuruh saya pulang, kata Uya Kuya.
“Isu itu terungkap ke perawat. Katanya di BPJS Kesehatan ada paket untuk demam berdarah. Kalau melebihi Rp 15 juta, mereka disuruh pulang. Enggak, saya tidak tahu. apakah itu benar atau tidak, tapi saya mendapat laporan seperti ini,” tutupnya.
Terakhir, pria berusia 49 tahun ini juga menyampaikan keluhan masyarakat mengenai pelecehan. Berdasarkan keluhan yang diterima, pasien BPJS Kesehatan harus mengantri dan “dibohongi” oleh pihak rumah sakit mengenai ketersediaan peralatan dan obat-obatan.
(rns/haa) Simak videonya di bawah ini: Video: Timnas Indonesia Cetak Lima Rekor Usai Menang atas Arab Saudi Artikel selanjutnya Daftar 21 Pelayanan Kesehatan Tidak Resmi BPJS Yang Terhormat, Wajib Tahu!