Subang, ILLINI NEWS – Menteri Pangan Zulkifli Hassan (Zulhas) mengungkapkan beberapa rencana Indonesia bisa swasembada pangan pada tahun 2028. Menurutnya, untuk mencapai tujuan tersebut, banyak hal yang akan diperbaiki. .
“Iya semua akan diperbaiki. Benihnya diperbaiki, hasil panennya diperbaiki, (penyaluran pupuk bersubsidi) ditingkatkan dari 4,5 juta ton menjadi lebih dari 9 juta ton. Kalau kita mau semua berjalan baik. Yang terbaik,” ucap Zulhas saat ditemui di area persawahan PT. Sang Hyang Seri, Desa Sukmandi, Subang, Jawa Barat, Kamis (31/10/2024).
Terkait hal itu, ia juga mempercepat penerbitan kebijakan persawahan oleh Kementerian Pertanian. Zulhas membahas bahwa program cetak beras daerah sangat membantu memajukan tujuan Indonesia mencapai swasembada pangan pada tahun 2024.
Padahal kalau mau lebih, Menteri Pertanian (Mentan Andi Amran Sulaiman) sekarang istimewa. Buka sawah di Meruke, buka sawah di Kalteng. Maka dari itu, perbaiki berbagai lini. dalam waktu singkat,” ujarnya.
Sementara dari sisi teknologi baru, Zulhas mengatakan timnya sedang mempersiapkan pemutakhiran alat dan perlengkapan pertanian. Sebab, dengan penggunaan peralatan pertanian dan teknologi modern, kerusakan mutu telah terbukti dapat diprediksi sebelum mencapai tingkat konsumsi atau kerusakan pangan.
“Iya tentu (teknologi baru digalakkan) jadi kalau pakai sabit food loss bisa 10-15%, kalau pakai mixer (food loss) 5% lebih sedikit. Misalkan 10% lagi. Jadi % Kerusakan sangat penting sebagai drone,” jelasnya.
Ia berkaca pada Korea Selatan yang menggunakan teknologi ramah lingkungan untuk bertani.
“Orang Korea sudah menggunakan sistem rumah kaca, jenisnya banyak, jadi tidak tergantung cuaca, tidak tergantung panas (matahari), bisa dari cahaya, dan yang penting teknologi baru, katanya. .
Lebih lanjut, Zulhas mengaku sangat optimistis Indonesia bisa puas pangan pada tahun 2028.
“(Optimis dengan kemandirian?) Insya Allah,” tutupnya. (wur) Tonton video di bawah ini: Video: Zulkifli Hassan menunjuk pengolah makanan untuk makanan berikutnya Video: Buruh bekerja untuk menghancurkan impor ilegal di Zulhas dan Sikarang