Jakarta, ILLINI NEWS – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan prakiraan terkini kejadian di Indonesia. Badan tersebut mendeteksi adanya perbedaan suhu permukaan laut sejak bulan lalu.
Pertengahan Oktober terdeteksi perbedaan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik. Di wilayah tengah dan timur khatulistiwa sudah lebih dingin dari biasanya, kata Kepala BMKG Dwikorita Karnavati dalam video yang diposting di akun BMKG. pada Senin (4) /11/2024).
Dari pantauan, suhu udara mencapai -0,64 derajat. Suhunya sudah -0,5 derajat di bawah ambang batas La Nina
Berdasarkan temuan tersebut, Dvikorita mengatakan perlu adanya kewaspadaan. Ia juga mengatakan harus menunggu konfirmasi lebih lanjut mengenai fenomena suhu permukaan yang lebih dingin.
“Akhir Oktober nanti bisa dipastikan itu La Nina. Tapi kita harus bersiap dari sekarang,” jelasnya.
Fenomena ini menyebabkan peningkatan curah hujan. Dvikorita menyebutnya hidrometeorologi basah.
Padahal, kejadian ini akan mendatangkan curah hujan lebih banyak. Kita perlu mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana cuaca basah. Itu perlu kita ketahui, kata Dwikorita.
Sebelumnya, BMKG juga menyatakan La Nina akan terjadi pada tahun ini. Berdasarkan prakiraan hasil monitoring IOD dan ENSO, Basisian II netral ENSO pada Oktober 2020.
“Pada bulan Oktober 2024, hasil pemantauan indeks IOD dan ENSO Basis II menunjukkan bahwa indeks IOD melewati batas negatif IOD (indeks -1,11), namun hanya bertahan 1 periode, sehingga status Dipolia Samudera Hindia ( IOD) tetap dipertahankan. netral),- demikian keterangan BMKG.
Anomali SST pada Nino 3,4 juga menunjukkan kondisi melewati ambang batas La Nina dengan indeks (indeks -0,64), namun hanya bertahan satu basis sehingga kondisi ENSO masih netral, tambah BMKG.
(dem/dem) Simak video berikut: BMKG serukan gempa Gunungkidul dari kawasan Megatrust selatan DIY Artikel berikutnya Tanda-tanda akhir zaman semakin nyata dan masyarakat mulai menyerah.