berita aktual Terbukti Ilmiah, 9 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Panjang Umur

Daftar isi

Jakarta, ILLINI NEWS – Umur panjang menjadi dambaan banyak orang di dunia. Meski usia merupakan rahasia Tuhan yang tidak diketahui siapa pun, namun tak ada salahnya jika seseorang mencoba melakukan berbagai hal agar bisa berumur panjang.

Melansir Healthline, ada banyak cara terkait kehidupan yang bisa dilakukan seseorang jika ingin hidup lebih lama di dunia. Salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi makanan yang baik, rutin berolahraga, dan menjalani pola hidup sehat.

“Banyak orang beranggapan bahwa angka harapan hidup sangat ditentukan oleh genetika,” tulis laporan Healthline, dikutip Jumat (10/11/2024).

“Namun, tampaknya peran gen dalam menentukan tinggi badan seseorang ternyata lebih kecil dari perkiraan sebelumnya. Tampaknya faktor lingkungan, seperti pola makan dan gaya hidup, menjadi kunci umur panjang,” menurut sebuah laporan.

Menurut Healthline yang mengutip berbagai penelitian, setidaknya ada sembilan kebiasaan gaya hidup yang bisa diterapkan agar panjang umur. Apa pun? Berikut ulasannya.1. Hindari makan berlebihan

Saat ini, hubungan antara kalori dan harapan hidup seseorang telah menarik banyak perhatian para ahli.

Studi yang dipublikasikan di Pubmed pada tahun 2010 tentang hewan menunjukkan bahwa pengurangan kalori normal sebesar 10 hingga 50 persen dapat meningkatkan masa hidup.

Selain itu, banyak penelitian pada populasi manusia telah lama mengamati hubungan antara asupan rendah kalori, umur panjang, dan berkurangnya penyakit. Akibatnya, pembatasan kalori dapat mengurangi berat badan dan lemak perut yang sering dikaitkan dengan umur yang lebih pendek.

Namun pembatasan kalori dalam jangka panjang seringkali tidak berkelanjutan dan menimbulkan banyak dampak negatif, seperti nafsu makan meningkat, suhu tubuh rendah, dan penurunan nafsu makan.2. Makan kacang biasa

Kacang-kacangan merupakan sumber nutrisi yang baik. Pasalnya, jenis makanan ini dikenal kaya akan protein, serat, antioksidan, dan senyawa tumbuhan bermanfaat. Selain itu, kacang-kacangan juga diketahui merupakan sumber vitamin dan mineral yang baik, seperti tembaga, magnesium, kalium, folat, niasin, serta vitamin B6 dan E.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa kacang-kacangan mengurangi risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, peradangan, diabetes, sindrom metabolik, lemak perut, dan berbagai jenis kanker.

Sebuah studi tahun 2013 menemukan bahwa orang yang makan setidaknya tiga porsi kacang-kacangan dalam seminggu memiliki peningkatan risiko kematian dini sebesar 39 persen.

Dan, dua penelitian terbaru yang melibatkan lebih dari 350 ribu orang mencatat bahwa satu porsi kacang tanah per minggu menghasilkan empat persen dan satu porsi kacang tanah per hari menghasilkan makan hingga 27 persen mengurangi risiko kematian dari segala penyebab dan mengurangi risiko kematian. . dari. penyakit jantung.3. Makan kunyit secara teratur

Dalam hal strategi anti penuaan, kunyit adalah pilihan yang baik karena mengandung kurkumin. Berkat sifat antioksidan dan anti inflamasinya, kurkumin dipercaya dapat membantu menjaga otak, jantung, dan paru-paru, serta melindungi tubuh dari risiko kanker dan penyakit terkait usia.

Studi in vivo dan in vitro pada manusia membuktikan bahwa kurkumin dapat membantu mencegah penyakit jantung, diabetes, kanker, dan penyakit neurodegeneratif, serta mengurangi risiko lahir mati. Makan lebih banyak makanan nabati

Mengonsumsi makanan yang bervariasi, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, biji-bijian, dan kacang-kacangan, dipercaya dapat mengurangi penyakit dan memperpanjang umur manusia.

Banyak penelitian mengaitkan makanan kaya nabati dengan penurunan risiko kematian dini, penurunan risiko kanker, sindrom metabolik, penyakit jantung, depresi, dan kerusakan otak. Efek ini terkait dengan nutrisi dan antioksidan yang ditemukan dalam makanan nabati, seperti polifenol, karotenoid, folat, dan vitamin C.

Selain itu, banyak penelitian lain yang menyatakan bahwa konsumsi pola makan vegetarian dan vegan dapat menurunkan risiko kematian dini sebesar 12 hingga 15 persen dan risiko kematian akibat kanker atau penyakit jantung, ginjal, atau hormon sebesar 29 hingga 52 persen.5. Aktivitas fisik teratur

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet pada tahun 2011 menemukan bahwa olahraga 15 menit per hari dapat menambah usia tiga tahun seseorang. Rinciannya, risiko kematian bisa berkurang empat persen jika menambah 15 menit olahraga per hari.

Sebuah tinjauan baru-baru ini menemukan bahwa orang berusia di atas 60 tahun yang berolahraga secara teratur memiliki risiko kematian dini sebesar 22 persen lebih rendah, bahkan jika mereka berolahraga kurang dari 150 menit sehari. Sedangkan jika Anda berolahraga 150 menit dalam seminggu, risiko kematian dini menjadi 28 persen lebih rendah.

Terakhir, banyak penelitian menemukan bahwa orang yang melakukan aktivitas berat memiliki penurunan risiko kematian dini sebesar 5 persen lebih besar, dibandingkan dengan aktivitas rendah atau sedang.6. Hindari kebiasaan merokok

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di PubMed Central pada tahun 2013 menemukan bahwa perokok dapat kehilangan 10 tahun hidup dan meninggal tiga kali lebih cepat dibandingkan bukan perokok. Sebuah tinjauan baru-baru ini pada tahun 2020 mengatakan bahwa berhenti merokok sebelum usia 40 tahun dapat mencegah hampir semua peningkatan risiko kematian akibat merokok.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Am J Public Health melaporkan bahwa orang yang berhenti merokok pada usia 35 tahun dapat memperpanjang umurnya hingga 8,5 tahun. Dan, berhenti merokok pada usia 60 tahun menambah 3,7 tahun dalam hidup Anda.7. Kurangi Penggunaan Alkohol

Kebiasaan minum banyak alkohol kerap dikaitkan dengan risiko penyakit hati, jantung, dan pankreas, serta kematian dini. Namun, meminum alkohol dapat menurunkan risiko menderita banyak penyakit, serta menurunkan risiko kematian dini sebesar 17 hingga 18 persen.

Ketimbang alkohol, buah anggur alias wine dinilai lebih efektif karena kandungan antioksidan polifenolnya yang tinggi. Hasil penelitian Timo E. Strandberg dkk selama 29 tahun menunjukkan bahwa pria yang menyukai wine memiliki risiko kematian dini 34 persen lebih rendah dibandingkan orang yang lebih menyukai bir atau alkohol.

Selain itu, ulasan yang dipublikasikan di Nutrient menemukan bahwa anggur dapat melindungi orang dari penyakit jantung, diabetes, masalah neurologis, dan sindrom metabolik.8. Kebahagiaan adalah yang utama

Sebuah penelitian selama lima tahun menyebutkan bahwa orang yang lebih bahagia sepanjang hidupnya mengurangi risiko kematian dini sebesar 3,7 persen.

Kemudian sebuah penelitian terhadap 180 biarawati Katolik menemukan bahwa mereka yang paling bahagia di usia 22 tahun memiliki kemungkinan 2,5 kali lebih besar untuk hidup melewati 60 tahun berikutnya.

Terakhir, tinjauan terhadap 35 penelitian menunjukkan bahwa orang yang bahagia hidup 18% lebih lama dibandingkan orang yang tidak bahagia.9. Hindari stres dan kecemasan

Meski terkesan tidak penting, ternyata kecemasan dan depresi bisa sangat memperpendek umur seseorang. Misalnya, wanita yang mengalami depresi atau kecemasan dilaporkan dua kali lebih mungkin meninggal akibat penyakit jantung, stroke, atau kanker paru-paru.

Sementara itu, pria yang terus-menerus merasa khawatir dan depresi juga memiliki risiko kematian dini hingga tiga kali lebih tinggi dibandingkan orang yang lebih santai.

Studi menunjukkan bahwa orang yang pesimis memiliki risiko kematian dini 42 persen lebih tinggi dibandingkan orang yang lebih optimis. Selain itu, tertawa dan pandangan hidup yang positif disebut-sebut dapat mengurangi stres sehingga berpotensi memperpanjang umur seseorang. (hsy/hsy) Saksikan video di bawah ini: Video: Hampir 20 Juta Orang Indonesia Mengidap Diabetes Penelitian Penelitian Tes Panjang Umur yang biasanya diabaikan orang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *