berita aktual IHSG Merana Lagi, Sektor dan Saham Ini Biang Keroknya

Jakarta, ILLINI NEWS – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau kembali melemah pada sesi I perdagangan Senin (11/11/2024), di tengah berlanjutnya aliran dana investor asing dari pasar saham Indonesia dalam beberapa hari terakhir. . .

Pada pukul 12.00 WIB, IHSG melemah 1,11% ke Rp 7.206,24. IHSG anjlok ke level psikologis 7.100 sekitar pukul 10.15 WIB.

Nilai transaksi indeks pada sesi pertama hari ini mencapai sekitar Rp 7,4 triliun, termasuk 13 miliar saham yang diperdagangkan sebanyak 907.661 kali. Sebanyak 152 saham menguat, 445 saham melemah, dan 181 saham mengalami resesi.

Tercatat hampir seluruh sektor berada di zona merah pada sesi I hari ini, kecuali sektor teknologi yang berhasil tumbuh sebesar 1,22%. Di antara sektor-sektor yang lemah, sektor real estate adalah sektor yang paling terkena dampaknya, dengan penurunan sebesar 2,04%. Disusul infrastruktur 1,64%, transportasi 1,59%, industri 1,34%, konsumsi non-esensial 1,16%, dan energi 1,12%.

Sementara dari sisi saham, ada dua emiten bank raksasa yang menekan IHSG, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang mencapai 13 poin indeks dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) di 6,5 poin indeks.

Selain itu, ada emiten konglomerat Prajogo Pangestu yakni PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang masing-masing menyumbang 9,2 dan 7,6 poin indeks.

Berikut tekanan saham IHSG pada sesi pertama hari ini.

IHSG kembali terpuruk di tengah terus keluarnya uang investor asing dari pasar saham Indonesia dalam beberapa hari terakhir. Akhir pekan lalu saja, asing menjual saham RI senilai Rp 2,22 triliun di semua pasar. Padahal, selama sepekan terakhir, asing sudah menjual sebanyak Rp 4,5 triliun.

Penurunan IHSG bukan tanpa alasan, lemahnya data perekonomian Indonesia juga menjadi penyebab larinya investor asing. Dalam sebulan, investor asing mencatatkan penjualan bersih luar negeri sebesar Rp7,43 triliun di seluruh pasar, dimana Rp6,04 triliun di antaranya berasal dari pasar reguler dan Rp1,39 triliun dari pasar perdagangan dan tunai.

IHSG pun terancam sebagian besar berada di zona merah sepanjang November. Jika melihat rekam jejak IHSG di bulan November selama 10 tahun terakhir, Anda akan menemukan bahwa IHSG selalu berada di zona merah di bulan November.

IHSG kemungkinan akan kembali menutup tahun di zona merah pada November 2024. Selain itu, dengan lemahnya data ekonomi yang menggembirakan, investor semakin optimistis IHSG tidak akan berakhir lemah di bulan November.

Di sisi lain, asing tampaknya mulai kembali masuk ke pasar saham Amerika Serikat (AS) setelah Donald Trump resmi memenangkan pemilihan presiden AS (Belpress) 2024.

Kemenangan Trump pada pemilu presiden AS Rabu pekan lalu dikhawatirkan akan semakin memperkuat kebijakan yang memberi tekanan pada negara-negara Asia, termasuk Indonesia.

Berdasarkan pantauan Reuters pada Kamis pekan lalu, Trump berjanji akan menerapkan kemungkinan tarif baru terhadap berbagai barang dari negara seperti China dan Meksiko.

Tarif tersebut kemungkinan besar akan mendorong inflasi sehingga memperkuat dolar AS dan memperlambat kebijakan pelonggaran dari bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/Fed).

Hal ini pada gilirannya berpotensi menarik uang keluar dari pasar negara berkembang, seperti yang terjadi akibat menguatnya dolar AS.

Riset ILLINI NEWS

[email protected] Disclaimer: Artikel ini merupakan produk jurnalistik berupa opini dari ILLINI NEWS Research. Analisis ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembaca untuk membeli, menahan atau menjual produk investasi atau sektor terkait. Keputusan sepenuhnya ada di tangan pembaca, oleh karena itu kami tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan ini. (chd/chd) Simak video di bawah ini: Video: Musim IPO dan Dividen Jumbo, Perdagangan EIB Menguat di Akhir Tahun Artikel selanjutnya Usai anjlok kemarin, IHSG sesi I menguat ke level 7.137

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *