Jakarta, ILLINI NEWS – Kemitraan penelitian, sains, dan inovasi Australia-Indonesia KONEXI menghadiri Konferensi SDG tahunan ketujuh untuk mendukung upaya Indonesia mencapai Agenda 2030.
Menteri Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Kedutaan Besar Australia, Madeleine Moss, menyoroti komitmen Australia dalam mendukung solusi berbasis pengetahuan melalui Platform Kemitraan Pengetahuan Australia-Indonesia, KONEXI.
“Riset dan inovasi akan menjadi landasan untuk menciptakan solusi yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan mudah beradaptasi terhadap tantangan pembangunan berkelanjutan, termasuk dampak perubahan iklim dan meningkatnya kebutuhan sosial ekonomi,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu. (09/10/2024) .
Di sisi lain, Mego Pinandito, Deputi Kebijakan Pembangunan BRIN, menjelaskan kompleksitas penerapan kebijakan pembangunan berkelanjutan dan menyoroti perlunya dukungan kuat pemerintah terhadap penelitian dan inovasi.
“Riset dan inovasi berperan dalam mengintegrasikan isu-isu sektoral untuk memberikan landasan regulasi yang kokoh,” jelasnya.
Mohamad Bijaksana Junerosano, Pendiri dan CEO Waste4Change, berbagi tentang keterlibatan masyarakat dalam praktik pengelolaan sampah berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat untuk mengambil langkah kecil, seperti pengelolaan sampah mandiri.
Meski demikian, ia menegaskan penegakan hukum merupakan cara paling efektif untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup.
“Setiap orang wajib memilah sampah dan hal ini diatur dalam undang-undang. Oleh karena itu, perlu adanya penegakan hukum yang didukung oleh masyarakat,” jelas Bijaksana.
Acara tersebut juga membahas pentingnya mendidik generasi mendatang untuk menjaga lingkungan. Hal ini pada akhirnya akan berdampak positif dalam menghadapi perubahan iklim dan krisis lingkungan hidup.
Diketahui bahwa mendorong kreativitas dan kecintaan terhadap lingkungan memungkinkan generasi mendatang membangun bisnis yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Hal ini juga mencakup memperpanjang masa manfaat suatu barang dengan menghindari pembelian barang baru, mengurangi limbah, dan menghindari gaya hidup yang berorientasi pada konsumen.
Pada acara ini, para pemenang hibah KONEXI dan pemenang call for paper Pusbindiklatren mempresentasikan penelitian bersama mereka mengenai lingkungan hidup dan perubahan iklim. Studi-studi ini mewakili solusi dan praktik inovatif untuk memprediksi perubahan iklim, seperti penelitian Prof. Nioman (Universitas Diponegoro), yang mengeksplorasi desalinasi bertenaga surya untuk menyediakan air minum yang tersedia di wilayah pesisir terpencil dengan sumber daya terbatas. (dpu/dpu) Simak video di bawah ini: Video: Penjualan E-commerce iPhone 16 dan Google Pixel Dilakukan Artikel Selanjutnya Pupuk Indonesia Catat Kontribusi Penjualan dan Penghematan Rp 1,3 T