Jakarta, ILLINI NEWS – Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) Royke Tumilaar mengungkapkan, pihaknya berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, rencana penyelamatan PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) yang telah resmi dinyatakan pailit.
Royke mengatakan uji tuntas diperlukan untuk memutuskan rencana penyelamatan perusahaan dari mantan raja tekstil Indonesia itu.
“Pertama kita harus melakukan due diligence, apakah aset tersebut bisa berproduksi secara maksimal, apakah utangnya bisa dibayar atau tidak, dan kita harus menganalisa nilai aset tersebut dan apakah mesin-mesin tersebut masih bisa berproduksi secara normal,” kata Royke di gedung tersebut. DPR RI. . Rabu (13/11/2024).
Ia kemudian mengatakan, pihaknya menunggu dan mengikuti instruksi dan koordinasi Menko Airlangga terkait hal tersebut.
“Kami kreditor hanya menurut saja,” imbuh Royke.
BNI merupakan salah satu bank yang memiliki piutang dari Sritex. Per September 2024, Sritex memiliki kredit GNI sebesar Rp375 miliar. Bahkan, Royke mengungkapkan pinjaman BNI juga sampai ke unit bisnis Sritex.
Sekadar mengingatkan: pemerintah Indonesia memutuskan untuk menyelamatkan perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara. Menko Airlangga mengatakan Sritex harus tetap beroperasi sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas kabinet.
(fsd/fsd) Simak video di bawah ini: Video: Jika Sritex ditalangi pemerintah pakai APBN, apa dampaknya? Artikel selanjutnya Naik! Laba BNI Capai Rp 10,69 T di 1H 2024