Jakarta, ILLINI NEWS – Ketegangan meningkat antara perusahaan Jepang dan pemerintah Amerika Serikat (AS). Hal ini terkait dengan akuisisi perusahaan Amerika US Steel oleh perusahaan Jepang Nippon Steel.
Mengutip AFP, Nippon Steel pada Rabu (11/12/2024) mengkritik pemerintah AS dengan menyebutnya sebagai perilaku politik yang “tidak pantas”. Bloomberg News melaporkan bahwa Presiden Joe Biden akan memblokir rencana pengambilalihan tersebut.
Perlu dicatat bahwa kesepakatan senilai $14,9 miliar (Rp 236 triliun), termasuk utang, sedang ditinjau oleh panel yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Janet Yellen yang mengawasi pengambilalihan asing atas perusahaan-perusahaan Amerika. Bloomberg, mengutip orang-orang yang dekat dengan masalah ini, melaporkan di situs web Prancis bahwa Biden memblokir penjualan tersebut dengan alasan keamanan nasional ketika audit akan selesai akhir bulan ini.
“Tidak pantas bagi politik untuk terus mengedepankan kepentingan keamanan nasional, terutama dengan landasan penting dari aliansi yang sangat diperlukan antara Amerika Serikat dan Jepang,” kata Nippon Steel dalam sebuah pernyataan.
“Kami telah bekerja dengan itikad baik dengan semua pihak untuk menekankan bagaimana transaksi ini akan memperkuat ekonomi Amerika dan keamanan nasional dengan melawan ancaman yang ditimbulkan oleh Tiongkok,” tambahnya.
“Nippon Steel tetap percaya pada keadilan dan keadilan Amerika serta sistem hukumnya dan akan bekerja sama dengan US Steel, jika perlu, untuk meninjau dan mengambil semua langkah yang mungkin dilakukan untuk mencapai kesimpulan yang adil.”
US Steel sendiri berpendapat bahwa mereka memerlukan perjanjian dengan Nippon Steel untuk memastikan investasi yang cukup di pabrik Mon Valley, Pennsylvania. Pabrik mungkin harus tutup jika penjualan berhenti.
Namun, Biden sebelumnya menyatakan menentang pengambilalihan tersebut. Blokade serupa juga dirumuskan oleh Presiden Amerika Serikat yang baru terpilih, Donald Trump, yang akan dilantik pada 20 Januari mendatang.
“Saya sepenuhnya menentang akuisisi asing atas perusahaan baja Amerika yang dulunya besar dan kuat, dalam hal ini Nippon Steel milik Jepang,” tulis Trump di platform Truth Social pada awal Desember.
“Dengan serangkaian insentif dan tarif, kami akan menjadikan Baja AS ‘kuat dan hebat’ lagi, dan itu akan terjadi ‘CEPAT’! Saya sebagai presiden akan mencegah kesepakatan ini terjadi,” imbuhnya.
Menanggapi laporan Bloomberg, juru bicara Gedung Putih Robyn Patterson mengatakan Biden akan menunggu Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS) meninjau kesepakatan tersebut. Menurutnya, sikap Presiden sejak awal adalah sangat penting baja Amerika dimiliki dan dioperasikan di dalam negeri.
“Rekomendasi CFIUS belum kami terima. Proses CFIUS masih berjalan dan masih berjalan,” ujarnya.
Saham US Steel ditutup turun 9,7% di Wall Street pada hari Selasa setelah laporan tersebut. Nippon turun 0,1% di Tokyo pada hari Rabu.
Sebelumnya, pada akhir November, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengirimkan surat yang meminta persetujuan Biden atas pembelian Amerika. Baja dari Nippon Steel. Menurut dua sumber yang mengetahui masalah tersebut yang dikutip Reuters, hal ini berfungsi untuk mempererat hubungan kedua negara.
“Di bawah kepemimpinan Anda, aliansi ini memperoleh kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” katanya.
“Kami dengan hormat meminta pemerintah AS untuk menyetujui rencana akuisisi Nippon Steel agar tidak menutupi pencapaian yang telah dibangunnya selama empat tahun terakhir,” bunyi surat itu.
Dalam suratnya kepada Biden, Ishiba kembali menegaskan bahwa perjanjian tersebut menguntungkan kedua negara. Termasuk komitmen Jepang dalam melindungi pekerja Amerika.
“Nippon Steel sangat berkomitmen untuk melindungi pekerja baja Amerika dan menciptakan masa depan yang sejahtera bersama US Steel dan para pekerjanya,” kata Ishiba.
“Rencana akuisisi ini akan memungkinkan perusahaan baja Jepang dan Amerika untuk menggabungkan teknologi canggih dan meningkatkan daya saing, serta berkontribusi pada pertumbuhan kapasitas pembuatan baja dan lapangan kerja di Amerika Serikat,” tambahnya.
Tidak jelas apakah Biden menanggapi surat tersebut.
(sef/sef) Tonton video di bawah ini: Video: Kim Jong Un hot! mengutuk latihan militer AS, Korea Selatan dan Jepang