Jakarta, ILLINI NEWS – Produsen kendaraan listrik menaruh harapan besar kepada pemerintah untuk meningkatkan insentif masyarakat untuk membeli kendaraan listrik (EV).
CEO Maju Motor Group Alvin Kennedy mengatakan hal ini diperlukan untuk meningkatkan penetrasi mobil listrik di Indonesia.
Alvin mengatakan, hingga 70% penjualan mobil, khususnya EV, di Indonesia berada pada segmen 300 juta ke bawah. Sehingga kata dia, perlu lebih banyak insentif untuk mobil listrik senilai Rp 250 juta.
“Jika diberikan tambahan insentif sebesar Rp 250 juta atau kurang, akan mendorong konsumen lebih percaya diri dan terjangkau, karena kita tahu teknologi mobil listrik itu sangat mahal,” kata Alvin pada National Young Entrepreneur Volunteer Nasional 2024. Rapat Koordinasi (REPNAS), Senin (14.10.2024).
Sekadar informasi, Kantor Jasa Keuangan (OJK) mencatat mobil listrik di Indonesia saat ini hanya menjangkau masyarakat kelas atas. Penetrasi kendaraan listrik masih rendah dan hanya akan mencapai 1% pada tahun 2023.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menyebutkan sepanjang Januari hingga Juli 2024, penjualan mobil listrik semua merek sebanyak 17.826 unit. Hasil ini naik dua kali lipat dibandingkan tahun lalu sebanyak 6.928 unit. Meski pada periode yang sama, penjualan mobil di Tanah Air turun 17,5 persen menjadi 484.235 unit.
Dukungan lainnya, tambah Alvin, adalah ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang diperkuat pemerintah. Ketersediaan SPKLU nantinya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam membeli mobil listrik.
“Untuk tidak ragu, pelanggan hanya khawatir akinya habis di jalan. Padahal, 200 kilo cukup kalau diisi semalaman. Namun, jika pemerintah menambah jumlah SPKLU, maka akan menambah kepercayaan. pelanggan dalam membeli mobil listrik,” tutupnya.
Sementara itu, PLN terus menambah fasilitas pengisian kendaraan listrik agar siap digunakan masyarakat. Hingga saat ini, PLN dan mitra telah menyediakan 1.370 unit SPKLU.
Saat ini terdapat 9.886 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) dan 2.182 Stasiun Pemindahan Baterai Listrik Umum (SPBKLU).
(dpu/dpu) Simak video berikut ini: Video: Mimpi Buruk Industri Mobil, Opsen dan Penerapan PPN 12% di 2025 Artikel Selanjutnya Berita Investasi di Era Prabowo-Gibran Makin Akselerasi, Kok Bisa?