Biaya Jakarta, ILLINI NEWS -kesehatan hingga $ 213 juta oleh pemerintah Indonesia atau sekitar 3,45 triliun rupee dalam 10 tahun untuk mengobati penyakit kardiovaskular, yang terkait erat dengan konsumsi lemak yang berlebihan. Lemak tak jenuh adalah lemak jenuh yang dibentuk oleh proses industri dengan menambahkan hidrogen ke minyak nabati. Jenis lemak ini ditemukan di banyak makanan berlemak seperti makanan yang digoreng.
Mengutip dari halaman Kementerian Kesehatan, hasil analisis peristiwa yang didanai oleh Dr. Marklwand dari Johns Hopkins University dan George Institute of Life Support (RTSL) bahwa biaya lemak lemak dapat memberikan hingga 213 juta dolar dalam dekade pertama dan memberikan lebih banyak dari 115.000 orang, kebijakan ini dapat ditempatkan dalam kebijakan ini.
Perlu diingat bahwa kadar kolesterol yang tinggi dalam darah menyebabkan banyak lemak tak jenuh, yang mengakibatkan penyakit jantung atau penyakit kardiovaskular. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan sapuan di Indonesia, karena mereka membutuhkan sekitar 800.000 orang setiap tahun.
Untuk mengurangi jumlah penyakit, Kebijakan Peninjauan Kementerian Kesehatan untuk mengurangi lemak tak jenuh dan konsumsi garam, yang keduanya merupakan faktor risiko utama untuk penyakit serius dengan tingkat kematian yang tinggi di Indonesia.
“Kami melihat bahwa beberapa negara yang sudah memiliki peraturan tentang pembatasan kadar garam dan menghilangkan lemak tak jenuh dapat sangat mengurangi tingkat kematian karena penyakit kardiovaskular dan memiliki dampak positif pada beban dana kesehatan nasional berkurang.” Kementerian Kesehatan, Profesor Esnawi Abdullah, seperti yang dilaporkan dari situs web resmi Kementerian Kesehatan.
“Dengan kebijakan yang tepat, kami dapat membantu orang hidup lebih sehat dan mendapatkan kemampuan untuk meningkatkan dana pengeluaran kesehatan sebesar 7,8 % setiap tahun dalam dekade terakhir,” katanya. .