Jakarta ILLINI NEWS – FIFA telah resmi mengonfirmasi penyelenggaraan Piala Dunia 2030. Pada Majelis Umum negara-negara anggota FIFA sepakat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 di enam negara.
Negara tuan rumah Piala Dunia 2030 telah diumumkan Spanyol, Portugal dan Maroko. Namun, tiga laga pembuka akan dimainkan di Uruguay, Argentina, dan Paraguay.
Pasalnya, FIFA sedang merayakan 100 tahun Piala Dunia pertama yang diselenggarakan oleh Uruguay dan dimenangkan pada tahun 1930. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah permainan ini dimainkan di tiga benua (Eropa, Afrika, dan Amerika Selatan).
Selain itu, FIFA telah mengumumkan bahwa Arab Saudi akan menjadi negara Timur Tengah kedua yang menjadi tuan rumah Olimpiade 2034, 12 tahun setelah negara tetangga Qatar menjadi tuan rumah Olimpiade 2022. Hal ini segera disetujui oleh Negara Anggota lainnya. Sidang Umum FIFA, 11 Desember.
Namun, hanya satu negara yang bisa menjadi tuan rumah final, dengan tiga stadion besar bersaing untuk menjadi tuan rumah.
Penilaian FIFA terhadap proposal tersebut menegaskan bahwa Estadio Santiago Bernabeu di Madrid, Camp Nou di Barcelona dan Grand Stade Hassan II di Casablanca siap menjadi tuan rumah pertandingan pembukaan dan final.
Dari ide awal Portugal ‘menjamu Iberia’ saja, melalui diskusi singkat kemungkinan Ukraina menjadi tuan rumah sejumlah pertandingan, bergabung dengan Maroko dan terakhir Amerika Selatan dengan tiga pertandingan.
Semua orang di Spanyol yakin bahwa final akan dimainkan di Bernabeu Real Madrid, seperti yang terjadi pada tahun 1982, ketika Italia mengalahkan Jerman Barat 3-1.
Dengan peraturan FIFA yang mengharuskan final dimainkan di stadion berkapasitas setidaknya 80.000 orang, Camp Nougat milik Barcelona yang berkapasitas 105.000 orang secara teoritis bisa menjadi pilihan, tetapi ambisi terbesarnya adalah kemungkinan digelarnya pertandingan semifinal.
Namun, baik Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez dan mantan Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), Pedro Rocha, menyebut final atau Bernabeu dalam pernyataan mereka terkait kepemilikan rumah tersebut.
Sementara Maroko berambisi menjadi tuan rumah final di Casablanca, stadion terbesar di dunia berkapasitas 115.000 penonton, meski belum dibangun.
Namun, Asosiasi Sepak Bola Maroko mengetahui bahwa ada stadion kandidat dari berbagai kota. Mereka menilai masuk akal jika stadion baru di Casablanca bisa menjadi tuan rumah babak semifinal, meski belum jelas stadion mana yang akan dipilih.
Sementara di Portugal, tiga stadion dijadwalkan tampil, antara lain Estadio do Dragan di Porto, Estadio Jose Alvalade di Sporting Lisbon, dan Estadio da Luz di Benfica. Tak satu pun dari stadion ini mempunyai kapasitas lebih dari 80.000, dengan Benfica menjadi yang terbesar dengan kapasitas sekitar 65.000.
Prosedur Resmi FIFA Keputusan FIFA untuk menjadi tuan rumah bagi enam negara pada tahun 2030 mengejutkan banyak orang, termasuk Spanyol. Jalan masih panjang sebelum diputuskan berapa banyak pertandingan yang akan dimainkan di Spanyol, Portugal dan Maroko dan berapa banyak stadion kandang yang akan dimiliki masing-masing negara, menurut sumber tidak resmi RFEF.
Penawaran tersebut menawarkan total 20 stadion yang melebihi persyaratan minimum 14, yang menurut FIFA akan memberikan fleksibilitas yang cukup untuk memilih stadion yang benar-benar beragam dan berkesan.
Sejauh ini, bukti menunjukkan bahwa FIFA dan ketuanya Gianni Infantino memimpin upaya tersebut, dengan pemerintah Spanyol lebih terlibat dibandingkan FA, yang masih terlibat dalam kekacauan menyusul kepergian mantan presiden Luis Rubiales musim panas lalu.
Final kemungkinan masih akan berlangsung di Bernabeu Spanyol. Dia mengakui kepada The Athletic bahwa kedekatan presiden Madrid Florentino Perez dengan Infantino akan menjadi faktor besar ketika diumumkan tahun lalu, menurut sumber yang tidak disebutkan namanya.
Jadi masih belum bisa dipahami, setidaknya di Spanyol, bahwa final bisa berlangsung di mana saja selain di stadion kandang Madrid.
Namun, dengan banyaknya keputusan yang harus diambil mengenai kompetisi RFEF, mereka mungkin masih harus menyerah lebih dari apa yang ingin mereka lakukan. Misalnya, hal ini dapat mencakup pengurangan jumlah kota tuan rumah atau pemisahan pertandingan besar lainnya. Spanyol awalnya berencana mengusulkan 13 stadion, namun peraturan FIFA menyebutkan bisa menampung hingga 20 stadion.
Oleh karena itu, RFEF telah meminta 11 stadion untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2030, bersama dengan Anoeta (Donostia-San Sebastian), Estadio La Cartuja (Sevilla) dan San Mames (Bilbao).
Sesuai peraturan FIFA, pertandingan penyisihan grup harus dimainkan di stadion dengan kapasitas minimal 40.000 orang dan semifinal harus dimainkan di stadion dengan kapasitas minimal 60.000 orang.
Estadio Metropolitano milik Atlético Madrid dapat menampung lebih dari 70.000 penggemar, tetapi lebih cenderung digunakan untuk pertandingan tim atau kualifikasi pertama daripada semifinal.
Lokasi yang diusulkan termasuk Gran Canaria (Las Palmas), The Rose Garden (Malaga), New Romareda (Zaragoza), Stadion RCDE (Barcelona, Cornella-El Prat) dan Riazor (A Coruna).
Beberapa dari stadion ini perlu dibangun kembali, dan banyak klub berencana menggunakan dana yang dikumpulkan melalui proyek ‘La Liga Boost’, yang didanai oleh CVC Capital Partners, untuk mendanai peningkatan tersebut. (miq/miq) Simak videonya di bawah ini: Video: Timnas Indonesia siap bertemu timnas Jepang. Artikel berikutnya FIFA Lapor ke Komisi Eropa, Apa Masalahnya?