Jakarta, ILLINI NEWS – Pekerja generasi Z disebut-sebut sangat bergantung pada dukungan orang tua dalam mencari pekerjaan. Belakangan ini banyak mahasiswa baru (lulusan) Gen Z yang mengeluh sulitnya mendapatkan pekerjaan.
Survei yang dilakukan ResumeTemplates mengungkapkan bahwa 70% pekerja Generasi Z mengaku meminta bantuan orang tua dalam proses pencarian kerja. Sementara 25% lainnya bahkan mengajak orangtuanya ikut berdiskusi.
Banyak juga yang meminta orang tuanya mengirimkan lamaran pekerjaan dan menulis CV.
Pasar tenaga kerja yang tertekan akibat memburuknya kondisi perekonomian global menjadi salah satu penyebabnya. Namun selain itu, kini banyak perusahaan yang mulai menolak mempekerjakan Gen Z.
Laporan terbaru dari Intelligent, sebuah situs pendidikan dan karier, mengungkapkan beberapa fakta mengejutkan tentang bagaimana hampir enam dari 10 pekerja Gen Z yang disurvei mengatakan bahwa mereka dipecat oleh mahasiswa lulusan perguruan tinggi yang dipekerjakan pada tahun ini.
Alasan yang diberikan untuk keputusan ini termasuk kurangnya motivasi staf, kurangnya disiplin dan keterampilan komunikasi yang buruk.
“Banyak lulusan perguruan tinggi yang pertama kali merasa kesulitan untuk memasuki dunia kerja karena sangat berbeda dengan apa yang biasa mereka lakukan saat kuliah. Seringkali mereka tidak siap menghadapi lingkungan informal. Informal. Ada budaya di kerja. dan harapan kerja adalah mandiri,” kata Huy Nguyen, kepala pendidikan dan pengembangan Intelligent, seperti dilansir Euronews, Minggu (10/11/2024).
Manajer perekrutan yang diwawancarai juga mengatakan bahwa beberapa pekerja Gen Z kesulitan mengelola beban kerja mereka, sering terlambat, dan tidak berpakaian atau berbicara dengan pantas.
Berikut alasan perusahaan memecat pekerja Gen Z Kurangnya motivasi atau inisiatif: 50% Kurangnya pengalaman: 46% Keterampilan berorganisasi yang buruk: 42% Keterampilan komunikasi yang buruk: 39% Menemukan sikap yang keras: 38% Kurangnya pengalaman kerja yang relevan: 38 % Keterampilan memecahkan masalah: 34% Kurangnya keterampilan teknis: 31% Ketidakcocokan budaya: 31% Kesulitan bekerja dalam tim: 30%
(mkh/mkh) Simak video berikut ini: Video: Timnas Indonesia bersiap menghadapi timnas Jepang