Jakarta, ILLINI NEWS – Pasar saham Asia-Pasifik diperdagangkan beragam di tengah kekhawatiran ketegangan di Timur Tengah. Investor kemudian mengalihkan perhatiannya ke laporan pengangguran dan non-farm payrolls Amerika Serikat (AS).
Nikkei 225 Jepang naik 0,34%, sementara Topix bertambah 0,41%. Kospi Korea Selatan naik 0,19%, sementara Kosdaq bertambah 0,74%. S&P/ASX 200 Australia turun 0,46% di awal perdagangan.
Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong menetap di 22,091, di bawah penutupan terakhir HSI di 22,113.51. Pasar di Tiongkok daratan akan dibuka kembali pada 8 Oktober. Saham Tiongkok naik minggu lalu setelah pihak berwenang mengumumkan langkah-langkah stimulus.
Lanjutkan malam ini dengan data nonfarm payrolls AS. Konsensusnya adalah 142.000, yang menunjukkan bahwa pertumbuhan di sektor ketenagakerjaan mungkin melambat.
Tingkat pengangguran, yang diperkirakan akan tetap stabil di angka 4,2%, serta lemahnya pertumbuhan upah per jam, akan membebani apakah Federal Reserve akan melakukan pelonggaran pada pertemuan berikutnya.
Data ketenagakerjaan sangat penting bagi pelaku pasar untuk menentukan langkah bank sentral AS, Federal Reserve, atau The Fed selanjutnya, setelah Ketua Jerome Powell mengatakan penurunan suku bunga akan terus berlanjut hingga akhir tahun.
Pada saat yang sama, terdapat risiko di pasar terkait berlanjutnya konflik antara Iran dan Israel.
Ketegangan tersebut telah memicu kekhawatiran di kalangan pelaku pasar bahwa harga minyak global bisa melonjak jika serangan terhadap ladang minyak Iran terus berlanjut.
Inflasi bisa meningkat ketika harga minyak naik. Intinya kebijakan moneter yang mulai longgar bisa saja kembali diketat. Suku bunga tinggi mungkin bertahan lebih lama. Investor tidak menginginkan hal itu, terbukti dengan anjloknya pasar keuangan. (balapan/balapan) Simak video di bawah ini: Video: IHSG melemah hingga level 7500, turun lebih dari 1% Pos berikutnya Arah divergen saham Asia: China, Jepang naik, Singapura turun