JAKARTA, ILLINI NEWS – Pasar Asia menghadapi volatilitas, terutama karena investor menunggu data ekonomi dari Tiongkok dan bereaksi terhadap konferensi pers stimulus pemerintah daerah.
Pasar Jepang tutup untuk liburan ini. Indeks Hang Seng berjangka Hong Kong berada di level 21,274, sedikit diatas penutupan sebelumnya di level 21,251.98. Indeks Shanghai Tiongkok naik 0,32%.
S&P/ASX 200 Australia membuka hari dengan kenaikan 0,27%. Sementara itu, indeks blue-chip KOSPI Korea Selatan naik 0,63%, sedangkan indeks saham kecil Kostaq turun 0,43%.
Saat jumpa pers, Sabtu (12/10/2024), Menteri Keuangan Lan Fong kembali menegaskan rencana dana talangan yang menjanjikan peningkatan utang negara. Dia tidak merinci berapa banyak pemerintah akan membelanjakannya atau seberapa cepat, dan para investor kecewa.
“Langkah-langkah fiskal tampaknya tidak cukup untuk mengatasi risiko penurunan pertumbuhan dan mendorong konsumen Tiongkok,” kata analis IG Markets Tony Sycamore.
Namun, Goldman Sachs memperkirakan bahwa langkah-langkah yang diumumkan pada hari Sabtu dan minggu lalu akan menambah 0,4 poin persentase terhadap pertumbuhan tahun depan, dan analis bank tersebut menaikkan perkiraan mereka untuk pertumbuhan PDB riil pada tahun 2025 menjadi 4,7% dari 4,3%.
Nanti pada Jumat (18/10/2024), China akan merilis data pertumbuhan kuartal III 2024.
Sebelumnya, pada kuartal II-2024, perekonomian tumbuh sebesar 4,7% y/y. Ini merupakan pertumbuhan tahunan terlemah sejak kuartal pertama tahun 2023 di tengah kemerosotan berkepanjangan di sektor real estat, lemahnya permintaan domestik, melemahnya yuan, dan ketegangan perdagangan dengan negara-negara Barat.
Data terbaru ini muncul menjelang sidang pleno ketiga Partai Komunis, sebuah peristiwa politik penting yang akan memperlihatkan serangkaian langkah reformasi serta rekomendasi untuk langkah-langkah dukungan tambahan guna mempercepat upaya pemulihan. Perekonomian tumbuh sebesar 5,0% pada paruh pertama tahun ini, sementara pemerintah memproyeksikan pertumbuhan PDB sebesar 5,0% pada tahun ini.
Pada kuartal ketiga tahun 2024, konsensusnya adalah perekonomian Tiongkok masih berada di bawah tekanan yang parah, dengan perkiraan sebesar 4,6% y/y. (Race/Rass) Simak video di bawah ini: Video: Turun Lebih dari 1%, IHSG Melemah hingga 7500