Jakarta, ILLINI NEWS – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan regulator pasar modal lainnya, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), didukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan derivatif baru tersebut. Stock Futures (KBS) atau lebih dikenal dengan single stock futures (SSF).
CEO BEI Iman Rachman mengatakan timnya akan terus mengembangkan berbagai produk non-komersial, termasuk produk derivatif, untuk dimanfaatkan investor pasar modal Indonesia guna meningkatkan keuntungan.
Saat ini Anggota Bursa yang menawarkan instrumen perdagangan berjangka hanya ada 3 yaitu PT Binaartha Sekuritas, PT Phintraco Sekuritas, dan PT Ajaib Sekuritas Asia.
“Mudah-mudahan setelah ini semakin banyak anggota bursa yang mengikuti perdagangan derivatif dengan menjadi anggota bursa derivatif,” kata Jakarta, Selasa (12/11).
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik berharap dengan adanya produk SSF ini, investor dapat memanfaatkannya sebagai alternatif produk investasi seperti hedging ketika harga pasar saham sedang turun. Selain itu, minimal transaksi produk ini juga sangat terjangkau, mulai dari Rp 50 ribu-Rp 100 ribu.
“Investor dapat meningkatkan keuntungan investasinya melalui SSF melalui capital gain dan dapat berfungsi sebagai lindung nilai ketika pasar sedang bearish,” ujarnya.
Keberadaan SSF diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia sehingga dapat mendukung peningkatan likuiditas, jumlah investor dan sensitivitas pasar modal terhadap perubahan pasar global di masa depan.
Penjelasannya, SSF merupakan produk baru yang hadir dalam bentuk kontrak atau kesepakatan antara dua pihak untuk menjual atau membeli saham di masa depan dengan harga tetap. SSF memiliki keunggulan dibandingkan produk investasi lainnya.
Keuntungan utama SSF adalah investor dapat melindungi portofolionya dari pergerakan harga saham yang mendasarinya.
Kedua, SSF juga dapat dijadikan alternatif investasi bagi investor untuk meningkatkan keuntungan, baik saat kondisi pasar sedang bearish maupun bearish. Investor dapat mengambil posisi beli (long) saat pasar sedang menjual atau posisi jual (short) saat pasar sedang bearish untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi.
Ketiga, biaya yang diminta investor jauh lebih rendah dibandingkan membeli saham secara langsung, karena SSF dijual berdasarkan volume.
Keempat, realisasi keuntungan bagi investor segera tercapai karena SSF diselesaikan secara finansial pada Hari Bursa 1 (T+1).
Selain itu, seperti produk-produk besutan BEI lainnya, perdagangan SSF di BEI merupakan transaksi yang aman dan transparan karena merupakan transaksi real-time di Bursa, dipantau oleh BEI dan OJK, dan penyelesaian transaksi dikonfirmasi oleh KPEI.
SSF yang dibentuk menggunakan anggota Indeks LQ45 sebagai basisnya. SSF didasarkan pada 5 (lima) divisi yang cair dan mapan, yaitu BBRI, BBCA, MDKA, TLKM, dan ASII.
Investor yang ingin memperdagangkan SSF dapat membuka rekening di Bursa Anggota Sekuritas (AB) yang disahkan sebagai afiliasi AB.
Saat peluncurannya terdapat 3 anak perusahaan AB yaitu PT Binaartha Sekuritas, PT Ajaib Sekuritas Asia, dan PT Phintraco Sekuritas. Sementara itu, PT Binaartha Sekuritas juga bertindak sebagai Penyedia Likuiditas untuk perdagangan SSF di pasar Sekunder. (mkh/mkh) Simak videonya di bawah ini: Video: Bos BEI Ungkap Keadaan Pasar Modal Indonesia Usai Pelantikan Presiden Artikel selanjutnya Crack! IHSG Naik 1,49% Kembali ke 6.700, Terendah dalam 8 Bulan